Tolak Uang dari Pemohon SIM, Polisi Ini Nyambi jadi Pengepul Sampah
Menurutnya, usaha sampingan ini tidak ada salahnya ditekuni, kendati sehari-hari profesinya sebagai aparat kepolisian. Pasalnya demi mencari tambahan penghasilan dia memikirkan cara yang halal dan barokah, serta tidak menganggu tugas sehari-hari di Satlantas Polres Malang Kota.
”Pokoknya sudah selesai pekerjaan dinas, tidak ada floating atau perintah lainnya,” kata bapak tiga orang anak ini.
Diakuinya di awal mengumpulkan sampah ini, dirinya sempat dicibir kawan seprofesi. Hal ini karena dia sempat mengumpulkan sampah di sekitar kantor Polres Malang Kota.
Bagi dia cibiran itu sebagai penyemangat. Selain itu dia melihat di sekitar Polres memang banyak sampah yang dapat dikumpulkan dan bisa dipilah untuk dijual lagi ke tengkulak. ”Ya, saya masuk sendiri ke dalam bak sampah,” ungkapnya.
Kini dia lebih banyak mencari sampah dengan keliling di daerah yang tidak jauh dari kantor Pelayanan SIM Polres Malang Kota dan Stasiun Kotabaru. Sebab, di sana setiap harinya banyak sampah yang dibuang dari kereta api.
”Ke sana bawa mobil pikap dengan bak yang terbuka. Saya dibantu teman. Setelah itu, sampahnya saya kumpulkan di sini (gudang rongsokan),” papar pria kelahiran 1959 tersebut.
Setiap hari hari semua sampah yang sudah dikumpulkannya dibawa ke gudang rongsokan.
Di sana Seladi selalu memisahkan sampah itu berdasarkan kategori. Mulai dari botol plastik, kertas, koran dan kardus. Dari hasil pemilihan itu sampahnya dijual ke ketengkulak.