Toleransi Nyata Bali United, Pemain Selebrasi Sesuai Agama (2/habis)
“Ngurah Nanak berjalan mendekati Hamdi yang hendak sujud dan Yabes yang menekuk kakinya sambil merapatkan tangannya. Lalu, Ngurah Nanak menghampiri. Dia berdiri sambil menempelkan tangannya di dahi. Momen yang sangat cepat. Saya juga secepat mungkin mem-framing momentum itu,” kata Miftah kepada JPNN, Senin (5/6).
Miftah mengatakan, toleransi memang harus ditumbuhkan di berbagai bidang.
“Saya memandang di sepak bola sekat-sekat suku, agama, ras, dan golongan itu hilang. Yang ada adalah spirit sportivitas perjuangan,” imbuh Miftah.
Dia mengaku ingin mengingatkan semua pihak untuk menjunjung tinggi kebinekaan.
“Saya memang dari dulu memandang Indonesia beragam dengan banyak suku, agama, ras, dan golongan. Yang ingin saya sampaikan Bhinneka Tunggal Ika di olahraga masih terjaga. Spirit soal nasionalisme harus kita jaga. Sepak bola sudah membuktikannya,” tegas Miftah. (jos/jpnn)