Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tongkol Jagung Sumatera Utara Diminati Pasar Jepang

Senin, 02 September 2019 – 19:57 WIB
Tongkol Jagung Sumatera Utara Diminati Pasar Jepang - JPNN.COM
Petugas dari BKP Kementan saat memeriksa tongkol jagung asal Sumatera Utara. Foto: Kementan

jpnn.com, BELAWAN - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi ekspor 135 ton produk samping jagung berupa tongkol kering senilai Rp 266 juta ke Jepang (31/8).

“Menurut catatan kami sejak Januari hingga Agustus 2019 total eksportasi tongkol jagung kering mencapai 1.000 ton. Dan nilai ekonominya mencapai Rp 2 miliar. Produk tersebut telah memenuhi persyaratan teknis dan makin diminati pasar ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan Hasrul saat menyerahkan Phytosanitary Certificate, PC kepada eksportir.

Menurut eksportirnya, Junaedi, pihaknya memperoleh tongkol jagung dari petani di daerah Deli Serdang dan Tanah Karo. Pengolahan yang dilakukan adalah menggilingnya dengan ukuran 30 mm, dan dijemur hingga kadar airnya 14 persen. Setelah itu kembali digiling dengan ukuran 4-8 mm dan terakhir dipress dan dikemas dalam karung. Keseluruhan proses ini disesuaikan dengan permintaan negara tujuan.

BACA JUGA: Hasilkan Beras Organik Kualitas Ekspor, Kementan Terapkan Agens Hayati Kendali OPT

Junaedi juga menambahkan, Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia. Selain bijian jagung, tongkolnya pun tidak kalah bermanfaat. Tongkol jagung digunakan sebagai pakan ternak, bahan kuliner, pengganti bahan plastik, kerajinan, bahan bakar serta pengganti bahan bakar gas.

Karantina Pertanian Menjadi Penjamin Persyaratan Teknis

Jepang sebagai negara tujuan memiliki protokol ekspor yang cukup ketat, itu Badan Karantina Pertanian (Barantan) selaku otoritas karantina melakukan serangkaian tindakan karantina guna memastikan produk ekspor ini sehat dan aman sehingga memiliki daya saing di pasar global. “Kami apresiasi pelaku usaha yang telah membuat tongkol jagung yang biasanya terbuang begitu saja kini dapat menjadi penyumbang devisa negara sebagai produk ekspor,” tutur Hasrul.

BACA JUGA: Petani Gorontalo Dipersilakan Pinjam Alsintan kepada Brigade

Kementan memfasilitasi ekspor 135 ton produk samping jagung berupa tongkol kering senilai Rp 266 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News