Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tontowi/Liliyana Sebut Ganda Denmark Lebih Baik

Jumat, 17 November 2017 – 21:39 WIB
Tontowi/Liliyana Sebut Ganda Denmark Lebih Baik - JPNN.COM
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, FUZHOU - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir terpaksa mengakhiri langkah mereka di China Open superseries premier 2017. Tontowi/Liliyana kandas di perempat final di tangan pasangan baru asal Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen.

Setelah bertanding selama 68 menit, Tontowi/Liliyana kalah dengan 21-15, 8-21 dan 16-21.

“Permainan mereka lumayan bagus. Saya sendiri banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang maksimal, itu yang membuat lawan tambah percaya diri. Terus lawannya yang saya rasakan juga bolanya masuk-masuk terus, jadi sayanya agak bingung di lapangan, banyak mati-mati sendiri,” kata Tontowi kepada Badminton Indonesia.

“Mereka pasangan baru, mungkin lebih fresh. Dibanding dengan Fischer (Joachim Fischer Nielsen) pemain cowok yang ini lebih muda. Lebih prima cover lapangannya. Kalau Pedersen sendiri kurang lebih sama saja,” imbuh Liliyana.

Pada laga yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok tersebut, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan game pertama dengan baik. Namun memasuki game kedua, pertandingan tak berjalan semulus game pertama. Tontowi/Liliyana harus tertinggal 1-6 dan 5-11. Setelah jeda interval, Tontowi/Liliyana hanya mampu mencuri tiga angka dari lawan. Pasangan Indonesia ini kalah 8-21 di game kedua.

Susul menyusul di game ketiga, menjadi hal yang tak terhindarkan sejak awal. Meski kerap tertinggal, Tontowi/Liliyana tetap berusaha mengejar poin lawan. Dari skor 14-19, Tontowi/Liliyana sempat berusaha mendekat menjadi 16-19. Sayang kemudian Christiansen/Pedersen langsung menyambar dua poin berikutnya, menjadi 16-21, Tontowi/Liliyana kalah.

“Game kedua kami agak kendor. Seperti kesalahan biasanya, kami mati sendiri secara beruntun. Itu yang bikin mereka percaya diri dan kami menjadi tertekan. Itu aja sih kendalanya. Karena di kelas delapan besar ini kualitasnya sudah sama. Tinggal gimana kitanya. Kalau yang saya rasakan di game kedua dari poin 0 sampai 6 itu cepat sekali. Sementara kami tidak ada perubahan. Kami coba buat keluar dari hal itu, tapi balik lagi melakukan yang sama. Sama halnya dengan game ketiga. Jadi mereka dapat poin dengan mudah dan nggak ada capeknya,” tutur Liliyana. (adk/jpnn)

Setelah bertanding selama 68 menit di perempat final China Open, Tontowi/Liliyana kalah dengan 21-15, 8-21 dan 16-21.

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close