Tony Abbott Kalah, Malcolm Turnbull Jadi Perdana Menteri Australia ke-29
Senin, 14 September 2015 – 19:20 WIB
Malcolm Turnbull akan menjadi Perdana Menteri Australia 29 setelah berhasil mengalahkan Tony Abbott dengan perolehan suara 54:44 dalam pemungutan suara kepemimpinan Liberal di Gedung Parlemen di Canberra.
Malcolm Turnbull kalahkan Tony Abbott dalam voting internal Partai Liberal dengan suara 54:44
Malcolm Turnbull mengambil alih kepemimpinan di Australia setelah mengalahkan Tony Abbott dalam voting internal malam ini di Gedung Parlemen di Canberra dengan hasil perolehan suara 54:44.
Selain menentukan posisi Pemimpin Partai Liberal, pemungutan suara internal di Partai Liberal malam ini juga dilakukan untuk menentukan posisi Wakil Ketua Partai Liberal.
Julie Bishop menang telak dari Kevin Andrews dengan skor 70 :30 untuk wakil pemimpin Liberal.
Dengan kemenangan ini Malcolm Turnbull akan menjadi Perdana Menteri Australia ke-29.
Sebelum pemungutan suara, menteri mantan komunikasi mengatakan ia telah berada di bawah tekanan berkelanjutan untuk menempatkan namanya ke depan.
"Ibu bukan keputusan yang mudah. Saya telah berkonsultasi dengan banyak sekali rekan dan warga Australia dari berbagai kalangan,"
"Sudah banyak sekali orang dan sejak lama mendorong saya untuk mencalonkan diri,"
"Sudah jelas pemerintahan saat ini tidak berhasil memberikan kepemimpinan ekonomi yang kita perlukan. dan itu bukan karena kesalahan invidu dari para menteri,"
"Sudah sangat jelas, Perdana Menteri Abbott tidak mampu memberikan kepemimpinan ekonomi yang diperlukan oleh bangsa kita. Dia tidak mampu memberikan kepercayaan ekonomi yang diperlukan kalangan pengusaha,"
"Sekarang warga Australia hidup dimasa yang paling menantang. kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar dan juga tantangan yang jauh lebih besar pada tataran global yang menawarkan tantangan dan kesempatan yang luar biasa besar,"
Turnbull menyebut pendekatan PM Tony Abbott dalam melakukan tugasnya sebagai Perdana Menteri merupakan sumber kekhawatiran utama.
"Kita perlu gaya kepemimpinan yang berbeda,"
"Sebuah gaya kepemimpinan yang menghargai kecerdasan rakyat, yang menjelaskan isu-isu yang kompleks dan kemudian menetapkan tindakan yang kita yakini perlu dilakukan untuk dapat menyelesaikannya,"
"Kita perlu advokasi, bukan slogan. Kita perlu menghormati kecerdasan rakyat Australia.