TOP! Di Sekolah Ini 97 Persen Siswanya Jujur
Sampai sekarang, siswanya tidak pernah meninggalkan ibadah dan prestasinya pun terbilang baik, bahkan Suindra pernah diingatkan siswanya untuk tidak meninggalkan ibadah.
“Dulu tampilannya punk sekali, sekarang sudah terlihat lebih rapi,” ujarnya sambil memperlihatkan foto siswa yang dia bicarakan tersebut.
Dia mengaku, selama menjadi kepala sekolah di SMP tersebut, dia tidak pernah memberikan sanksi keras kepada siswa yang tak disiplin. Dia lebih banyak memberikan reward kepada yang disiplin. Dia cukup memberikan sanksi sosial, seperti tidak menerima jabatan tangan ketika ingin bersalaman.
Hal tersebut dapat menjadi otokritik bagi mereka yang tidak disiplin. “Tidak hanya kepada siswa, kepada guru juga begitu. Karena guru akan menjadi contoh bagi siswa,” jelasnya.
Reward yang diberikan kepada siswa-siswa juga terbilang tidak begitu fantastis. Bagi siswa yang disiplin sekolah hanya diberikan permen dan uang Rp 5 ribu. Sementara guru yang disiplin akan diberikan rekomendasi berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Penerapan nilai-nilai ibadah tersebut, tidak hanya mempengaruhi tingkat kejujuran siswa dan siswi, tapi juga berpengaruh kepada prestasi yang lain.
Seperti ketika SMPN 11 Padang meraih penghargaan sekolah yang cinta lingkungan, Adiwiyata. Semua itu, berawal dari nilai ibadah. Kemudian hal tersebut juga telah mendorong SMPN 11 Padang menerapkan sekolah ramah anak.
Suindra menjelaskan sekolah ramah anak merupakan program yang dapat membuat siswa-siswi merasa nyaman ketika berada di sekolah. Ada tempat-tempat di sekitar sekolah diberi warna untuk menandakan aman atau tidak aman.