Top, Pendiri eBay Kucurkan Rp 1,3 T demi Perangi Hoaks
jpnn.com, SAN JOSE - Berita palsu atau fake news alias hoaks benar-benar sudah menjadi ancaman serius. Miliuner pendiri eBay, Pierre Omidyar bahkan rela merogoh dana USD 100 juta atau Rp 1,3 triliun demi mendukung jurnalisme investigasi dan melawan hoaks.
Pengusaha berdarah Iran itu melalui perusahaan filantropis Omidyar Network mengumumkan rencana dukungan dana USD 100 juta itu demi komitmennya untuk memerangi penyebab difisit kepercayaan global.
Mengutip para ahli dan media, Omidyar Network menyebut peristiwa Brexit atau penarikan Inggris dari Uni Eropa, pemakzulan Presiden Brazil Dilma Roussef hingga pemilihan presiden Amerika Serikat telah mengikis kepercayaan publik terhadap berbagai institusi.
Rencananya, dana USD 100 juta itu akan dikucirkan selama tiga tahun ke depan ke seluruh dunia. “Fokusnya adalah pada upaya penguatan media independen dan jurnalisme investigatif, menanggulangi kesalahan informasi dan ujaran kebencian serta memungkinkan warga untuk lebih terlibat dengan pemerintahan pada isu-isu penting,” tulis Omidyar Network sebagaimana diberitakan CNN, Kamis (6/4).
Salah satu organisasi yang masuk daftar penerima dana hibah itu adalah International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang telah mengungkap Panama Papers. ICIJ akan menerima dana hibah hingga USD 4,5 juta selama tiga tahun ke depan untuk memperluas laporan investigatif.
Selain itu, ada pula Anti-Defamation League dan Alianza Latinoamericana para la Tecnología Cívica (ALTEC), sebuah proyek untuk mempromosikan teknologi bagi layanan publik, akuntabilitas dan transparansi di Amerika Latin. “Untuk investasi dan dana hibah lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang,” sambung Omidyar Network.
Hoaks memang sudah jadi kekhawatiran global. Februari lalu, CEO Apple Tim Cook menyatakan bahwa wabah hoaks sudah menjadi masalah besar bagi banyak belahan dunia. Karenanya dia menyerukan kampanye yang masif untuk melawannya.
Sedangkan Facebook pada akhir tahun lalu akan memulai menerapkan label pada berita palsu termasuk situsnya. Raksasa media sosial itu juga bermitra dengan Google untuk menghentikan penyebaran berita-berita palsu jelang pemilihan umum di Prancis.(cnn/ara/jpnn)