TOP! Strategi Pelaku Wisata di Desa Wisata Batulayang Bertahan di Masa Pandemi
Terobosan yang sama juga dilakukan Suhaepi, pedagang makanan di area Desa Wisata Batulayang.
Omzet penjualan yang menurun karena sepinya pengunjung mendorong Suhaepi mempromosikan makanan yang dijual melalui media sosial seperti WhatsApp dan layanan pesan antar.
Strategi tersebut ternyata cukup jitu dalam menarik pelanggan.
"Sejak saya jual lewat status WhatsApp, ternyata jadi cukup banyak yang beli," kata Suhaepi.
Euis Rohani, pemilik homestay punya strategi berbeda untuk bertahan saat usahanya masih belum buka.
Dia mendirikan Koperasi Desa Wisata Batulayang yang dikhususkan untuk para pemilik homestay.
Koperasi yang beranggotakan sekitar 20 orang ini menggunakan sistem simpan pinjam dalam bentuk sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggota.