Topping Off Tepat Waktu, JRP Yakin Seluruh Unit Ludes
jpnn.com - PT Jaya Real Property, Tbk (PT JRP) berhasil menyelesaikan pembangunan Condominium Tower Alexandria lebih cepat dari target yang ditentukan. Diluncurkan pertama kali pada 13 Juni 2015, tower yang berada di kawasan Silk Town itu telah menuntaskan tahap struktur atas (topping off) Agustus lalu. Progress pengerjaan sudah mencapai 100 persen dari keseluruhan 33 lantai.
General Manager Property Development 2 PT JRP Muhammad Abdulrahman Fadil mengatakan apartemen yang belum terserap pasar 180 unit dari total 869 unit. Nilai penjualan dari unit-unit tersebut diestimasikan sekitar Rp 180 miliar. Sementara penjualan 689 unit yang dibukukan selama kurun pertengahan 2015 hingga Agustus 2018 senilai Rp 420 miliar. "Penjualan tertinggi saat peluncuran perdana. Setelah itu memang masih ada penjualan, namun sedikit melambat," jelas Fadil.
Sejak dikenalkan pertengahan 2015 hingga kini, pertumbuhan harga mencapai 15 persen hingga 20 persen. Saat ini, harga aktual bertengger di angka Rp 400 jutaan untuk tipe studio.
Mencermati kondisi yang ada, JRP berkeyakinan segmen pasar apartemen dengan harga di bawah Rp 700 juta masih terus diminati. Selain itu, sambung Fadil, hunian merupakan kebutuhan pokok yang demand-nya tak pernah turun, terlebih untuk segmen pasar apartemen menengah bawah.
Silk Town sendiri diminati pasar end user dan investor, baik yang bermotif untuk mendapatkan keuntungan modal atau capital gain, maupun keuntungan sewa (recurring income). "Porsi konsumen end user untuk Tower Alexandria sebanyak 30 persen, sementara 70 persen merupakan investor," cetusnya.
Kendati masih menyisakan unit yang belum terserap, JRP tetap berkomitmen untuk menyelesaikan konstruksi Menara Alexandria hingga tuntas. Rencananya, serah terima unit kepada konsumen akan dilakukan pada Mei 2019 mendatang.
Sementara dari sisi penjualan, ada strategi khusus yang diterapkan agar target tercapai. Strategi tersebut adalah kemudahan cara pembayaran bagi konsumen. Misalnya pembayaran uang muka atau down payment (DP) yang bisa diangsur 48 kali tanpa bunga, dan juga penerapan relaksasi LTV Bank Indonesia dengan opsi DP 5 persen. (JPNN/pda)