Tottenham Vs Inter Milan: 4-4-2 Diamond Lagi, Pochettino?
jpnn.com, LONDON - Inter Milan harus lebih waspada saat bertandang ke markas Tottenham Hotspur d Wembley, Kamis (29/11) dini hari nanti.
Spurs yang bakal diladeni Inter Milan di matchday kelima fase Grup B Liga Champions dini hari nanti bukanlah tim seperti saat mereka kalahkan 2-1 di matchday pertama (19/9). Kemenangan sensasional 3-1 atas Chelsea di matchweek ke-13 Premier League (25/11) jadi faktornya.
Kemenangan tersebut bukan sekadar menghentikan langkah unbeatable Chelsea di awal Premier League musim ini. Lebih jauh, tactician Mauricio Pochettino berhasil membangkitkan lagi formula sederhana namun mematikan. Ya, pola 4-4-2 diamond. Formasi tersebut menerapkan super high press plus garis pertahanan yang tinggi.
Formasi tersebut baru kali pertama digunakan Poche musim ini ketika melawan Chelsea dan langsung manjur. Sangat mungkin formasi serupa kembali diterapkan di Wembley nanti menggantikan pakem usang 4-2-3-1 yang jadi trade mark Poche selama ini.
Spurs memang dituntut menang pada laga nanti. Sebab, posisinya berada di peringkat ketiga grup B dengan poin 4. Tertinggal 3 angka dari Inter di posisi kedua dan 6 angka dari Barcelona di puncak klasemen. Artinya, tiga poin bisa menghidupkan kans Hugo Lloris dkk melenggang ke fase knockout.
''Bekerja bersama Poche bisa membuat Anda tahu bagaimana hebatnya dia,'' ucap gelandang Spurs Dele Alli seperti dilansir Football London. ''Dia mengatur tim dengan sangat baik, merotasi dengan tepat, dan selalu memilih pemain yang sedang dalam kondisi terbaik,'' lanjut personel timnas Inggris itu.
Hal lain yang membuat Alli pede selain formasi Poche adalah performanya. Gelandang 22 tahun tersebut tengah on fire dengan mencetak enam gol dari lima laga terakhir Spurs.
Formasi tersebut juga diklaim bisa meminimalkan Inter Milan yang doyan mencetak gol di 15 menit terakhir. Dari seluruh laga musim ini, Nerazzurri membukukan 13 gol di 15 menit terakhir dari total 30 gol di semua ajang alias hampir separo. Kekalahan 1-2 Spurs di San Siro pada matchday pertama juga disebabkan dua gol Mauro Icari dan Matias Vecino yang lahir dalam rentang tersebut.