Tragedi Kanjuruhan Jadi Pelajaran, Irjen Fadil Imran: Hindari Sifat Arogan
jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, peristiwa maut yang merenggut ratusan nyawa yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya adalah pelajaran bagi kepolisian.
"Berkaca dengan peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, memberikan kami turning point untuk melakukan evaluasi terhadap standar sistem pengamanan," ujarnya saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan kegiatan Parliamentary Speakers Summit (P20) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (4/10).
Menurut perwira tinggi Polri itu, pedoman untuk mengontrol massa sebenarnya sudah tertera dalam Peraturan Kapolri (Perkap).
"Bagaimana kami mempedomani secara betul tahap-tahapan kekacauan di masyarakat berdasarkan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Polri. Peristiwa ini telah menjadikan semua pandangan masyarakat tertuju kepada kami," tuturnya.
Dia melajukan, polisi hendaknya minimalisir tindakan represif yang dapat menimbulkan gesekan langsung dengan masyarakat.
"Saya harap tidak ada lagi pelanggaran dan penyelewengan wewenang yang dilakukan oleh anggota yang bertugas dalam pengamanan nanti," ungkap Fadil.
Alumnus Akpol 1991 itu memerintahkan anak buahnya harus melakukan upaya humanis dan mengedepankan pendekatan preventif dalam melakukan kegiatan pengamanan.
"Hindari sifat arogan atau yang bersifat ofensif lainnya. Jadi, segala keputusan yang akan diambil harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dinamis di lapangan," pungkas Fadil. (mcr18/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!