Tragis Banget, Si Pendaki Gunung Hebat Tewas Terpeleset di Everest
jpnn.com, KATHMANDU - Salah seorang pendaki gunung asal Swiss yang paling kondang di generasinya, Ueli Steck, meninggal Minggu (30/4) kemarin. Pendaki yang terkenal karena kecepatannya mendaki Gunung Everest dari rute Alpine itu meninggal di gunung tertinggi di dunia tersebut.
"Dia mengalami kecelakaan di dinding Nuptse dan meninggal. Sepertinya dia terpeleset," kata Kepala Nepal Mountaineering Association, Ang Tsering Sherpa kepada AFP.
Steck, 40 tahun, dilaporkan sedang berada di Everest untuk beradaptasi sebelum melakukan pendakian Mei ini. Puncak Everest dan Nuptse, tempat Steck terpeleset, adalah di punggung bukit yang sama. "Dia tergelincir sekitar 1.000 meter dari perkemahan (Mt Nuptse) dua, Minggu pagi. Pendaki lainnya melihatnya dan meminta penyelamatannya," kata seorang pejabat di Departemen Pariwisata Nepal, Dinesh Bhattarai.
Steck dikabarkan mendaki sendirian saat dia meninggal. Rekannya, Tenji Sherpa yang menderita radang dingin parah, sebelumnya telah turun dan mulai pulih di sebuah kamp. Tubuh Steck ditemukan oleh para pemandu Nepal dan diterbangkan dengan helikopter ke Kathmandu.
Ueli Steck. Foto: AFP
Para pendaki Everest yang mendaki melalui rute Alpine mengenal Steck sebegai sosok yang selalu berhasil merintis rute baru sepanjang kariernya. Pada 2015, Steck mendaki 82 puncak yang ada di Pegunungan Alpen yang ketinggiannya lebih dari 4.000 meter.
Dia berjalan di antara pegunungan itu dengan berbagai macam cara. Mulai dari berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan paralayang. Dia menyelesaikan semuanya hanya dalam 62 hari. Reputasinya sebagai Mesin Swiss, semakin kuat dan fenomenal.