Tragis, Ironis dan Pilu...Bocah 2 Tahun Tembak Ibunya
jpnn.com - WASHINGTON – Timah panas bersarang di punggung Patrice Price (26), saat menyetir mobil milik kekasihnya di berkendara di jalan raya Kota Milwaukee, Milwaukee County, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat, Selasa (26/4) waktu setempat.
Price bukan korban begal. Peluru itu berasal dari pistol yang dimainkan buah hatinya sendiri. Ya, di dalam mobil, Price mengajak bocah lelaki berumur 2 tahun. Price duduk di kursi sopir, sedangkan putranya di jok belakang.
Ceritanya, dalam perjalanan, tiba-tiba si bocah menemukan pistol di kursi belakang. Dia menganggap pistol milik kekasih sang ibu tersebut sebagai mainan. Karena itu, dia pun lantas menarik pelatuk dan memuntahkan timah panas di dalamnya ke arah ibunya. "Korban tewas di lokasi kejadian,’’ terang sheriff setempat kepada media.
Pistol kaliber 40 yang ditemukan bocah lelaki itu sebenarnya ditembakkan ke kursi pengemudi. Tapi, karena lontarannya sangat kuat, peluru pun menembus jok dan bersarang di punggung Price. Usai insiden tersebut, polisi mengamankan sang bocah dan menyita pistol maut itu.
Andre Price, kakek si bocah sekaligus ayah korban, mengaku sangat kehilangan putrinya. Apalagi, semasa hidup, Price dikenal sebagai ibu yang baik untuk tiga anaknya. ’’Perempuan muda ini adalah dunia saya. Kini, saya seperti kehilangan separo nyawa saya,’’ ungkapnya dalam wawancara dengan stasiun televisi WISN.
Di hari nahas itu, menurut dia, Price memang meminjam mobil sang kekasih karena mobilnya sendiri hilang pekan lalu. Pacar Price yang tidak disebutkan identitasnya adalah seorang pengawal. Tidak heran jika dia menyimpan senjata di dalam mobil untuk berjaga-jaga.
Dia tidak pernah menyangka bahwa pistol yang dia sembunyikan itu justru menjadi malaikat pencabut nyawa kekasihnya. Kini, untuk sementara, pistol tersebut dibawa ke kantor polisi untuk keperluan penyelidikan.
Media setempat melaporkan, saat itu Price tidak hanya berdua dengan si bocah balita pencabut nyawa. Dalam mobil tersebut, ada seorang anak Price lain yang masih berusia setahun dan ibunya. ’’Begitu terdengar suara tembakan dan darah mengucur dari tubuhnya, putri saya menoleh kepada saya dan berkata, ’Ibu, jangan biarkan saya mati’,’’ kata ibunda Price.