Tragis, Jemput Jenazah Adik, Dua Kakak Kandung Ikut Tewas dalam Ambulans
jpnn.com, KLATEN - Kecelakaan maut di Tol Pejagan-Pemalang yang terjadi pada Kamis (19/9) sore menyimpan kisah yang begitu tragis. Dua korban tewas, yakni Rohmadi, 50, dan Sarjito, 45, warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, merupakan dua bersaudara kandung.
Tragisnya, saat kecelakaan itu, mereka tengah dalam perjalanan membawa jenazah sang adik kandung Waldono, 38, yang meninggal di Tangerang, Banten.
Almarhum Waldono memang anak paling bungsu dari enam bersaudara. Kakak ipar dari para korban, Ari, menceritakan kronologi peristiwa yang memilukan tersebut.
Awalnya, keluarga di Klaten mendapat kabar jika Waldono meninggal dunia di Tangerang setelah menderita flu tulang. Akhirnya, Ari, Sarjito dan Rohmadi menjemput jenazah sang adik ke Tangerang.
Pada Kamis (19/9) pagi, rombongan penjemput jenazah pun berangkat untuk balik ke Klaten. Rinciannya, dua sopir, Sarjito, Rohmadi, dan satu tetangga dari Tangerang ikut mendampingi jenazah dalam ambulans. Sementara Ari, serta istri dan beberapa keluarga menumpang mobil lain.
“Mobil yang saya tumpangi bersama istri dan keluarga lainnya selalu iring-iringan mengikuti di bagian belakang ambulans,” kata Ari kepada Radar Solo, Jumat (20/9).
Ari menggambarkan kecepatan ambulans yang melaju di Tol Pejagan-Pemalang itu kurang lebih 100 km per jam. Sebenarnya sebelum memasuki gerbang tol, sang sopir ambulans sudah saling mengingatkan dengan mobil pengiring. Jika merasakan capek dalam perjalanan, bisa istirahat terlebih dahulu.
Tapi, tiba-tiba ambulans yang melaju begitu kencang pada lajur kanan mengalami oleng ke lajur kiri. Padahal di waktu bersamaan ada truk yang sedang melaju. Hingga akhirnya kecelakaan tidak bisa dihindarkan lagi.