Tragis, Sekeluarga Tewas Membusuk di Ruang Keluarga
jpnn.com - JEMBER - Peristiwa memilukan terjadi di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, kemarin. Satu keluarga ditemukan sudah tewas dan sudah membusuk sekitar pukul 12.00. Mereka adalah Wasis, 48; Saibah, 42; dan Ratih, 9, anak bungsu keluarga tersebut.
Saat ditemukan, ketiga mayat berada di satu tempat dalam ruang keluarga. Posisi Wasis masih duduk di atas kasur yang digelar di ruangan itu sambil bersandar pada tembok. Sementara Ratih, putrinya, tewas telentang dalam pangkuannya.
Saibah, istri Wasis, ditemukan tewas dalam kondisi miring dengan kepala di atas bantal yang ada di ujung kasur yang diduduki Wasis. Jika dibandingkan dengan mayat lain, jenazah Saibah belum terlalu mengeluarkan bau busuk.
Belum diketahui penyebab pasti kematian seluruh korban. Pasalnya, di tubuh para korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan sedikit pun. Rumah korban saat itu juga terkunci dari dalam. Kalau jasad tiga korban tersebut belum membusuk, mungkin tetangga sekitar tidak tahu bahwa mereka tewas.
Berdasar informasi di lapangan, kecurigaan warga muncul karena bau busuk yang menyengat dari dalam rumah Wasis. Awalnya, mereka menduga bau itu berasal dari bangkai binatang. Namun, setelah didekati, ternyata bau tersebut muncul dari dalam rumah korban. "Warga mengetuk pintu hingga beberapa kali, namun tak ada jawaban," kata salah seorang warga.
Karena curiga terjadi sesuatu, warga berinisiatif melaporkan hal itu ke Polsek Arjasa. Polisi dan aparat desa terpaksa merusak jendela dan kaca pintu rumah korban agar bisa masuk. "Tragis. Semua sudah tewas memilukan," kata tetangga korban yang enggan disebutkan namanya. Dia menambahkan, Wasis memiliki tiga anak. Namun, anak pertama dan kedua merantau ke Jakarta dan Lombok. Di rumah, dia hanya tinggal bersama istri dan Ratih, putri bungsunya.
Petugas Bagian Identifikasi Polres Jember pun datang ke lokasi. Bahkan, Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif memimpin langsung proses olah TKP.
"Kami menerima laporan dari warga sekitar jam 12.00. Sejauh ini, polisi belum menemukan sesuatu yang mencurigakan di lokasi penemuan mayat. Bahkan, di tubuh seluruh korban juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kami masih menyelidiki," kata Sabilul di lokasi kejadian.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian itu, polisi membawa seluruh korban ke RSD dr Soebandi, Jember. "Tunggu proses otopsi selesai," tegas Sabilul.
Dia memperkirakan, berdasar kondisi mayat yang sudah membusuk, mungkin seluruh korban meninggal sekitar tiga hari lalu. "Beberapa warga mengaku kali terakhir melihat korban pada Kamis lalu (5/3). Jadi, sudah beberapa hari," ujarnya.
Sementara itu, spekulasi tentang penyebab tewasnya keluarga Wasis muncul. Ada yang menduga Wasis, Saibah, dan Ratih bunuh diri bersama. Namun, tidak ada bekas minuman racun atau sejenisnya.
Dugaan lain, seluruh korban meninggal karena keracunan gas dari mesin genset. Korban memang baru membeli mesin genset. Di lokasi, ditemukan genset yang jaraknya hanya sekitar 2 meter dari tubuh seluruh korban. (ram/hdi/bh/mas)