Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tragis..Polisi Tewas Terseret Arus, 15 Rumah Hanyut

Minggu, 12 Februari 2017 – 10:16 WIB
Tragis..Polisi Tewas Terseret Arus, 15 Rumah Hanyut - JPNN.COM
Warga Sambelia menyeberangi jembatan darurat. Foto: Sirtu/Lombok Post

jpnn.com - jpnn.com -Belasan rumah hanyut terbawa arus banjir yang melanda Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tengara Barat, Sabtu (11/2) dini hari. Luapan air sungai akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 12.00 malam, juga masuk ke pemukiman warga yang sedang terlelap.

Banjir kali ini juga menelan korban jiwa. AKBP Lenap, Instruktur SPN Belanting meninggal dunia ketika berusaha menyeberangi arus menggunakan mobilnya.

“Korban meninggal ketika berusaha menyeberangi jalan yang sudah rusak dan tergenang arus akibat banjir menggunakan mobilnya. Warga sudah mengingatkan untuk tidak melintas tapi almarhum nekat. Ketika berada di tengah, arus yang terlalu deras menghanyutkan kendaraan korban sejauh satu kilo,” kata Kapolsek Sambelia, Iptu Zainudin Basri, seperti dikutip dari Lombok Post.

Melihat kendaraan korban yang hanyut, Kepala Desa Belanting menghubungi pihak Polsek Sambelia sekitar pukul 03.00 wita dini hari. Sayang, tim yang bergerak menuju lokasi tak bisa berbuat apa-apa lantaran jembatan di Desa Sambelia yang menjadi akses utama menuju Desa Belanting juga terputus total akibat diterjang banjir.

Masyarakat yang melihat mobil korban yang hanyut juga tak bisa berbuat banyak. Lantaran arus yang deras dan kondisi gelap membatasi gerak warga. “Korban berusaha keluar dari dalam mobilnya untuk menyelamatkan diri melawan arus. Pagi harinya korban ditemukan oleh masyarakat di pinggir sungai dengan kondisi tubuh luka-luka dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Kapolsek.

Kemarin, jenazah korban sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Lombok Tengah. Akibat jembatan yang putus, jenazah AKBP Lenap diangkut menggunakan dua mobil ambulans. Di mana mobil ambulans pertama yang datang dari arah Belanting harus berhenti di seberang Jembatan Desa Sambelia. Sementara satu mobil unit ambulans lainnya menunggu di Seberang untuk dibawa ke Lombok Tengah.

“Beliau adalah paman saya dari Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Tadi malam saya dapat laporan kalau dia hilang. Saya nggak nyangka pagi-pagi beliau sudah meninggal,” kata Brigadir Agus Salim, keponakan korban.

Dari keterangan warga, puncak suasana mencekam terjadi sejak pukul 02.00 Wita. Air yang ada di sungai Desa sambelia meluap dengan deras dan masuk ke rumah mereka. Arus yang deras juga membuat beberapa rumah warga hanyut keseluruhan.

Belasan rumah hanyut terbawa arus banjir yang melanda Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tengara Barat, Sabtu (11/2) dini hari. Luapan air sungai akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close