Trah Sultan HB IX Kumpul, Mau Lengserkan HB X? Ini Jawabannya
Dewan Saudara akan membahas kondisi dan situasi keraton akhir-akhir ini. Terutama setelah HB X memutuskan mengganti namanya menjadi Sultan Hamengku Bawono, menanggalkan gelar sayidin panatagama khalifatullah, dan mengangkat putrinya Pembayun menjadi GKR Mangkubumi.Di mata Hadisuryo, perubahan nama Mangkubumi itu merupakan isyarat pengangkatan putri mahkota. Sebab, setelah berganti nama, Pembayun lantas diperintah ayahnya duduk di watu gilang yang berada di kompleks Bangsal Sitihinggil.
“Yang boleh duduk di sana hanya putra mahkota yang akan diangkat menjadi raja. Dulu ayah saya, dan Kangmas Mangkubumi juga duduk di sana sebelum dilantik menjadi sultan,” terangnya.
“Saya waktu itu duduk di belakang Pembayun bersama GBRAy Riyokusumo (kakak HB X lain-nya). Jadi melihat secara langsung. Kursi yang ditempati Pembayun memang khusus untuk putra mah kota,” imbuh kakak Ha-disuryo, GBRAy Murdokusumo yang ikut hadir memberikan keterangan.
Diakui, keputusan HB X itu mendatangkan masalah serius bagi keraton. Itulah nantinya yang akan disikapi Dewan Saudara. Meski memiliki kuasa memilih dan menetapkan sultan yang bertakhta, Dewan Saudara tidak sekalipun berpikir menunjuk pelaksana tugas (Plt) sultan atau melengserkan HB X dari kedudukannya.
“Justru kami harus tetap solid, walau terjadi perbedaan pendapat. Nggak ada pemikiran ke sana,” kilahnya. (kus/laz/ong/sam/jpnn)