Transaksi Full Non Tunai di Jalan Tol Segera Diberlakukan
jpnn.com, SURABAYA - Jasa Marga selaku operator jalan tol mengaku siap menerapkan program non tunai yang digagas Kementerian Perhubungan dan Bank Indonesia. Kesiapan itu disampaikan dalam forum diskusi bertema Kesiapan, Regulator, dan Peran Perbankan Mendukung Transaksi Non Tunai kemarin.
Berdasarkan keputusan itu, paling lambat 31 Oktober 2017 mendatang transaksi full non tunai resmi diberlakukan di semua pintu tol. “Persiapan ini sudah sejak tiga bulan terakhir dengan melakukan beberapa program. Bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) dan terus melakukan sosialisasi,” kata Teddy Rosady MT, General Manager PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Surabaya.
Teddy menambahkan untuk penerapan transaksi non tunai, Jasa Marga melakukannya mulai Oktober secara bertahap di sekitar 15 gerbang tol di Jatim. Pada 1 Oktober diawali di Gerbang Satelit, Gunungsari 1 dan 2, keJapanan Gempol, dilanjutkan 10 Oktober di gerbang tol Dupak dan Banyuurip ada 1-5 gerbang, Kemudian 17 Oktober gerbang tol Waru, kemudian 24 Oktober di Sidoarjo 1 dan 2. Dan disiapkan Suramadu pada 31 Oktober sudah di berlakukan non tunai.
“Pemberlakuaan sengaja dilakukan bertahap agar terfokus persiapan di gerbang-gerbang, selain demi memudahkan penanganan,” jelasnya.
Nantinya Jasa Marga akan bekerjasama dengan Bank Mandiri yang juga telah melakukan pembayaran kartu elektronik di tol Surabaya-Gempol sejak 2012. Jadi kita sudah 5 tahun menerapkan. Dan ternyata animo pengguna kartu elektronik hingga saat ini hanya 18 persen dari total volume 270 ribu kendaraan per hari.
“Karenanya makin dekatnya pemberlakuan, sejak 3 bulan ini gencar sosiaalsasi. Dan sejak 3 bulan hingga hari ini kenaikan hanya 3 persen, dari 15 ke 18, dari 8 ribu transaksi. Di Surabaya-Gempol 100 persen sudah siap. Kalaum asyarakat menunda dan beli di hari H maka akan terjadi kepanikan karena masuk tol tanpa kartu elektronik, padahal hari itu sudah diberlakukan,” ujarnya.
Semua gardu tol Surabaya sudah bisa menggunakan kartu elektronik. Bukan hanya yang pakai GTO tapi juga yang pakai orang atau ada petugasnya juga bisa pakai kartu elektronik. Sementara non cash gardu-gardu secara bertahap diganti dengan mesin. Tiga bulan pertama menggunakan personel di lapangan, karena perlu ada perbaikan.
“Namun ke depannya menyiapkan langkah, karyawan yang mengalami perubahan job yakni sebanyak 150 orang tapi tidak akan melakukan PHK. Hanya ada perubahan kerja, terkait personel petugas pengumpul tol di lapangan,” tegas Teddy.