Tren Elektabilitas Ridwan Kamil Menurun, Beda dengan Erick Thohir
"Saya yakin elektabilitas Erick akan terus naik. Pemimpin nasional berhasil muncul karena prestasi menyelesaikan tugas besar. Ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka kepemimpinan Erick Thohir teruji dan bisa menjadi pemimpin nasional berikutnya,” kata Andy.
Sementara itu, untuk capres versi Indikator Politik Indonesia sudah ada tiga calon kuat yakni Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo 36,8 persen), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 27 persen dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 26,8 persen.
Daro tiga nama tersebut Anies Baswedan yang paling tergerus elektabilitasnya. Menurut analisis Andy elektabilitas eks Mendikbud tersebut karena banyaknya isu negatif. Misalnya saja isu curi start kampanye. Sehingga banyak serangan bertubi-tubi dari lawan politik Anies.
“Jika dikemas sebagai sosok pribadi dan ingin silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat di berbagai daerah, itu sah saja. Tetapi Anies melakukan safari politik untuk memperkenalkan sebagai cawapres. Tentu ini dijadikan senjata bagi lawan politiknya,” ucap Andy.
Selain itu stigma politik identitas yang masih kental melekat juga memberi dampak negatif kepada Anies. Sehingga Andy menilai sulit melepaskan stigma politik identitas dari Anies.
“Mungkin secara pribadi beliau tidak melakukan politik identitas. Namun secara politik stigma beliau tak bisa dihapus. Meski ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghapus stigma politik identitas. Di politik sah saja jika lawannya menggunakan isu politik identitas untuk menurunkan elektabilitasnya,”kata Andy.
Selain itu menurut Andy, isu penolakan Timnas Israel yang akan bertanding di Indonesia yang dilakukan Ganjar Pranowo akan juga berdampak terhadap kader PDIP tersebut.
"Mungkin isu penolakan Timnas Israel ini akan dijadikan sarana untuk mendapatkan suara calon pemilih agamis. Saya memperkirakan pernyataan Ganjar tersebut sudah memperhitungkan pro dan kontranya,” pungkas Andy.(mcr10/jpnn)