Tren Layar Besar di Mobil, Manfaat atau Mengganggu?
jpnn.com, JAKARTA - Tahun ini, bicara tren in car entertainment (ICE) ialah sebagian besar pabrikan otomotif mulai berlomba-lomba memamerkan ukuran layar besar.
Menurut lembaga riset IHS Markit, ukuran rata-rata layar di kendaraan secara global pada 2018 adalah 7,7 inci. Lalu trennya diproyeksikan membesar 8,4 inci di 2024.
Di mulai dari mobil listrik Tesla, kemudian tren itu teryata sudah sampai ke tanah pertiwi melalui Wuling Almaz.
Bahkan, Almaz membuat standar baru di kelasnya. Tidak tanggung-tanggung, ukuran layar yang ditawarkan mencapai 10,4 inci. Bak sebuah tablet, dan seperti itu yang diberikan Wuling ke konsumen. Di kelasnya, rerata penggunaan layar berukuran 6,5 inci sampai 7 inci.
Tidak sekadar layar besar, tampilan mewah dan intuitif membuat paket hiburan dan informasi di dalam kabin jadi lebih atraktif.
Pasalnya, tidak hanya mencari hiburan, sejumlah fungsi kendaraan juga bisa diatur melalui sentuhan di layar. Mudah tentunya. Apalagi konektivitas ke ponsel, ada 10 aplikasi terintegrasi, antara lain Google Maps, Spotify, Gmail, WhatsApp, Line, JOOX, Google, Facebook, Youtube dan Instagram.
BACA JUGA: Kupas Tuntas Spesifikasi Wuling Almaz
Hal yang sangat membantu dengan layar besar adalah ketika memfungsikan kamera 360. Bagi pengendara perempuan, keluasan pandangan dari dalam kabin sangat memudahkan ketika memarkir di tempat sempit.
Ketakutan layar besar mengganggu pengendara tentu tidak diharapkan. Justru dengan layar besar, visibilitas saat pengaturan sistem kendaraan ataupun lainnya jadi lebih jelas. Sehingga meringankan pengemudi.