Trend Ekspor Produk Perkebunan Awal 2017 Positif
jpnn.com - Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang juga berimbas bagi Indonesia, sektor perkebunan sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar Negara tetap memberikan kontribusi positif.
Salah satunya melalui peningkatan ekspor.
Tercatat ekspor komoditi sawit dan turunannya selama 2016 mencapai 28,4 juta ton dengan nilai US$.17,8 miliar dollar atau setara Rp 240 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode 2015 yang mencapai Rp 220 triliun atau mengalami peningkatan keseluruhan sebesar 8 persen.
Memasuki 2017, harga minyak dunia yang perlahan bergerak naik memberikan angin sejuk membaiknya perekonomian global.
Dan hal ini berdampak pada kinerja ekspor komoditas pertanian yang ditandai dengan harga ekspor yang ikut tergerak naik.
Tercatat Januari 2017 volume ekspor produk sawit mencapat 2,9 juta ton atau senilai US.$ 2,07 miliar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Januari 2016, di mana ekspor sawit sebesar 2,4 juta ton atau senilai US.$1,19 miliar.
Indikasi positif peningkatan nilai ekspor ekspor sawit dan turunannya diprediksi akan mencapai 26,5 juta ton pada 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor pada periode 2016 yaitu sebesar 25,7 juta ton.
Dari total produk sawit yang diekspor, sebanyak 74,6 persen adalah produk turunan yang mencapai 54 jenis, dan diekspor ke Negara konsumen utama yaitu Pakistan, India, Belanda dan RRT. Dan ini berarti ekspor produk sawit tidak lagi semata berfokus pada produk Crude Palm Oil (CPO).