Triliunan Rupiah Aset Negara Belum Kembali
Jumat, 31 Juli 2009 – 18:27 WIB
Haryono mengatakan, beberapa aset sudah berhasil diselamatkan, yang angkanya mencapai Rp 554 miliar dari Rp 225 triliun. Namun, itu artinya masih triliunan rupiah belum kembali. "Itu yang berhasil kita selamatkan dari BUMN dan pemerintah. Contohnya seperti aset rumah dinas Departemen Agama, Departemen Kesehatan, PU, Bulog, PT Kereta Api, Deplu, Depkumham, serta Dirjen Pajak. (Sementara) masih banyak yang ngantri, termasuk di perguruan tinggi seperti Unibraw, Unair, Unila, UI, UIN, USU, atau Unsri. Kasus seperti ini terjadi di hampir seluruh tempat," tuturnya.
Menjawab pertanyaan kenapa korupsi subur di Indonesia, Haryono menyebutkan bahwa sebenarnya ada tiga unsur paling dominan. "(Yaitu) mereka ada niat untuk korupsi, ada kesempatan, serta ada sistem yang tidak bagus. Contoh, kasus korupsi di Bank Indonesia (BI). Setelah dilakukan penindakan (penangkapan), terungkap ada peraturan yang membolehkan pejabatnya menerima gratifikasi, membolehkan ajak istri ke luar negeri saat tugas negara, memberlakukan upah pungut. Kita contohkan, Pemda DKI misalnya, itu dibolehkan memungut sebesar 5 persen," paparnya pula.