Tripoli Membara, Mayat Bergelimpangan di Jalan
Dunia Kecam Kadhafi, PBB Siapkan SanksiRabu, 23 Februari 2011 – 07:54 WIB
Akibat situasi itu, terjadi kelangkaan pangan dan bahan bakar. Warga kesulitan mendapatkan kedua barang tersebut di seantero Tripoli. Seorang warga di Gargaresh, pinggiran sebelah barat Tripoli, mengaku tidak bisa membeli kedua barang itu. Pompa bensin tutup, sedangkan bahan pangan sudah tak lagi dijual di toko. "Kelangkaan itu sepertinya disengaja oleh rezim yang berkuasa untuk membatasi gerak massa," tudingnya.
Pembunuhan masal dan pembantaian atas para demonstran di Libya langsung memicu reaksi dunia. Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengutuk keras jatuhnya korban dalam jumlah besar akibat pembantaian tersebut. Kecaman datang pula dari negara-negara Teluk, yang notabene masih tetangga dekat Libya.
Sekjen PBB Ban Ki-moon langsung menyuarakan kemarahannya terkait penembakan atas demonstran dari pesawat tempur dan helikopter. Ban berbicara langsung lewat telepon dengan Kadhafi selama 40 menit. Dalam kesempatan itu, Ban meminta Kadhafi segera menghentikan kekerasan di negaranya. "Menurut sekjen, jika benar, serangan seperti itu terhadap warga sipil merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang kemanusiaan internasional. Jadi, itu harus dikutuk," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.