Triwulan II 2023, Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,24 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat ekonomi wilayah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 5,24 persen (y-on-y) pada triwulan II 2023.
Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh. Wahyu Yulianto mengatakan dari sisi produksi lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,91 persen.
Wahyu membeberkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) yaitu sebesar 9,48 persen.
"Pada triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,57 persen (q-to-q) jika dibanding dengan triwulan sebelumnya," ujar Wahyu.
Wahyu melanjutkan untuk produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,86 persen.
Kemudian, dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 40,38 persen.
Perekonomian Sumsel masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 27,12 persen. Diikuti oleh industri pengolahan sebesar 17,55 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,51 persen.
“Peran ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Selatan mencapai 58,18 persen. Perekonomian Sumsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp 158,88 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 90,59 triliun,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,24 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha kecuali jasa kesehatan dan pengadaan air yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 3,15 persen dan 2,71 persen.
“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 12,91 persen, diikuti administrasi pemerintahan sebesar 10,94 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 10,36 persen, perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,13 persen serta informasi dan komunikasi sebesar 7,08 persen,” tuturnya.
Wahyu juga menjelaskan lapangan usaha industri pengolahan dan pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,14 persen dan 1,97 persen.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi semester I-2023 terhadap semester I-2022 (c-to-c), mengalami pertumbuhan sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha kecuali pengadaan air yang terkontraksi sebesar 1,87 persen.
BPS juga mencatat lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh signifikan sebesar 13,02 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 10,04 persen, informasi dan komunikasi sebesar 8,98 persen, administrasi pemerintah sebesar 8,98 persen dan perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,38 persen.
"Pertambangan dan penggalian yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar 8,14 persen. Sedangkan industri pengolahan serta pertanian, kehutanan dan perikanan masing-masing tumbuh sebesar 2,72 persen dan 2,56 persen,” tandas Wahyu.(jpnn)