Truk TNI-AL Seruduk Trailer, Enam Anggota Tewas
Diduga Kecepatan Tinggi dan Tak Laik Jalanjpnn.com - SURABAYA - Kecelakaan maut terjadi di jalan tol Surabaya-Gempol (Surgem) kemarin pagi (25/9). Tragisnya, yang terlibat kecelakaan adalah truk TNI-AL. Truk tersebut menabrak trailer yang sedang berhenti di bahu jalan tol.
Akibatnya, enam meninggal dan 15 orang luka-luka. Mereka yang tewas adalah Serka Joko Surono (pengemudi) dan Koptu Sunoko yang duduk di sebelah sopir. Dua anggota TNI-AL tersebut tewas di tempat kejadian.
Bukan hanya itu. Empat anggota meninggal saat dilarikan ke RS. Para korban itu adalah Pelda Sujono, Sertu Mahmudin, Sertu Katirin, dan Serka Bambang. Mereka adalah anggota Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya.
Sedangkan korban luka 15 orang. Empat korban mengalami luka parah, yaitu kesadaran menurun, dan sebelas anggota lainnya luka fisik.
Tabrakan mengerikan tersebut terjadi di Km 3+400. Lokasinya dekat dengan gerbang tol Dupak 2. Awal kejadian, truk dengan pelat TNI-AL nomor 8503-03 itu melaju dengan kecepatan tinggi dari tol Waru ke utara arah Tanjung Perak.
Pukul 06.15 truk Mitsubishi Colt Diesel itu melintas di jalan yang diklaim bebas hambatan tersebut. Saat itu truk tua tersebut berusaha mendahului kendaraan di depannya.
Namun, ketika menyalip, truk mengambil lajur kiri. Nahas, di bahu jalan sebelah kiri ada truk trailer Mitsubishi Fuso yang sedang berhenti karena roda belakang kiri terlepas.
Serka Joko, pengemudi truk untuk antar jemput anggota TNI-AL, diduga tidak melihat truk trailer nopol L 8068 SM yang berhenti di bahu jalan. Tak pelak, truk TNI-AL menghajar bagian belakang trailer. Akibatnya, bagian depan truk hancur. Sopir dan penumpang yang duduk di kursi depan, sebelah sopir, terjepit dan tewas seketika.
Sementara itu, para anggota TNI-AL yang duduk di belakang terluka. Belasan korban yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke RS Soepomo Lantamal-V. Namun, empat prajurit tidak tertolong sebelum tiba di RS. Lima belas korban luka-luka tersebut lantas dipindahkan ke RSAL dr Ramelan.
Sebelum kecelakaan terjadi, truk yang difungsikan untuk antar-jemput anggota itu berangkat dari rumah Joko di Mojokerto. Sebanyak 21 penumpang diangkut dari beberapa titik. Antara lain, Krian dan seberang Medaeng, Waru. Setelah itu, kendaraan masuk tol melalui gerbang Waru Utama.
Hingga tadi malam , jajaran Pomal, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Ditlantas Polda Jatim masih memeriksa dan mendalami olah TKP. "Kami masih berkoordinasi bersama ditlantas dan teman-teman Pomal," ujar Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Mustofa.
Namun, berdasar pemeriksaan petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak terhadap Jamaludin, sopir truk trailer, terungkap bahwa truk milik PT Arta Jaya itu mengalami lepas ban sejak Rabu (24/9) sekitar pukul 21.00. Roda truk kontainer berukuran 20 feet yang bermuatan sabun itu tiba-tiba rusak hingga terlepas di Km 3.400.
Jamaludin pun terpaksa meminggirkan truknya di bahu jalan. Sopir yang hendak mengantar kontainer ke terminal peti kemas itu juga mengaku telah memasang tanda berupa ranting serta dedaunan di belakang truk.
Menurut Mustofa, Jamaludin mengaku telah menghubungi teknisi untuk menderek truk. Namun, dengan kondisi roda yang rusak, penderekan tidak mungkin dilakukan sehingga malam itu diurungkan. Rencananya, Kamis kemarin teknisi dan truk derek memindahkan truk tersebut. Tapi, belum sempat hal itu dilakukan, truk trailer tersebut sudah ditabrak truk TNI-AL.
Berdasar olah TKP sementara oleh petugas di lapangan, tidak ditemukan bekas atau jejak ban di permukaan aspal. Berbagai kemungkinan mengemuka terkait dengan fakta tersebut. Misalnya, jarak antara dua kendaraan sudah terlalu dekat atau kondisi truk TNI-AL yang kurang layak seperti rem blong.
Menyikapi tragedi kecelakaan yang merenggut banyak nyawa anggota TNI-AL itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya di sela-sela mendampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyerahkan tindak lanjut penanganan kepada petugas gabungan.
"Biar mereka bekerja sesuai dengan kewenangannya," tegas Fuad. Mengingat, kecelakaan tersebut terjadi di ruang publik jalan tol dan melibatkan kendaraan sipil. (shy/sep/dor/c10/end)