Trump Abaikan Bukti MBS Dalang Pembunuhan Khashoggi
jpnn.com, WASHINGTON - CIA sudah menyebut Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) terlibat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Tidak demikian halnya dengan Presiden AS Donald Trump. Soal rekaman suara yang membuat CIA yakin ada campur tangan MBS, dia mengaku tidak tahu. Trump pun tidak tertarik untuk mendengarkannya.
"Tidak ada alasan untuk mendengarkannya. Saya tahu bahwa kejadiannya sangat sadis dan jahat," kata Trump sebagaimana dikutip Reuters.
Pernyataan itu disampaikan suami Melania tersebut pada Jumat (16/11). Saat itu CIA baru saja mengumumkan kesimpulan mereka soal MBS.
Trump tidak mau gegabah. Karena itu, dalam wawancara dengan Fox News yang tayang Minggu (18/11), dia mengutarakan niatnya untuk memeriksa dulu semua bukti sebelum mengambil kesimpulan. Tapi, dia menolak mendengarkan rekaman penting yang menjadi kunci pembunuhan sadis tersebut.
Sabtu (17/11) Trump mengatakan bahwa kesimpulan CIA soal MBS itu masih prematur. "AS punya sekutu dan saya ingin kita tetap berhubungan dengan sekutu-sekutu yang menguntungkan," jelasnya.
Sejauh ini, Trump belum menanggapi desakan dari dalam negeri soal kasus Khashoggi. Dia juga cuek pada klaim senator Lindsey Graham bahwa MBS adalah otak pembunuhan sadis di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu itu.
"Mereka memang sekutu yang penting. Tapi, saya tidak mau lagi berhubungan dengan putra mahkota," ujar politikus Partai Republik tersebut kepada NBC.
Sementara itu, pemerintah Jerman mendesak Riyadh agar tidak memberikan visa kepada 18 warga Saudi. Mereka adalah 15 anggota tim pembunuh Khashoggi. Sisanya adalah orang yang diduga menjadi otak pembunuhan. (bil/c10/hep)