Tuding Korut Jadikan Mayat Tahanan Politik untuk Pupuk
Namun, Korea Utara menolak untuk berpartisipasi dalam penyelidikan atau mengizinkan komisi untuk mengunjungi kamp penjara. Mereka juga menolak temuan tersebut dengan menyatakan produk investigasi itu merupakan politisasi hak asasi manusia dari Uni Eropa dan Jepang dalam aliansi dengan kebijakan AS yang memusuhinya.
Laporan yang kemungkinan besar akan diveto oleh Tiongkok itu menggambarkan kondisi kamp penjara rahasia yang dikenal sebagai Kwanliso, di mana ratusan ribu warga Korut diyakini telah meninggal karena kelaparan, dieksekusi atau cara lainnya. Diperkirakan sekitar 80 -120 ribu tahanan politik hingga kini masih ditahan di lokasi tersebut. Laporan itu menyatakan keluarga masing-masing tahanan tidak diberitahu tentang nasib atau keberadaan anggotanya.(esy/jpnn)