Tugas Sejarah PDIP dan Ikhtiar Kader Bekerja dengan Ideologi
jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan Bonnie Triyana menilai PDI Perjuangan menjadi partai yang paling terbebani tugas sejarah, terutama cita-cita Proklamator RI Bung Karno. Menurutnya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu harus bisa melaksanakan tugas sejarah.
Bonie mengatakan, tidak ada partai yang seperti PDIP terutama soal tugas sejarah dari Bung Karno. “Di mana-mana, di situ ada PDIP maka ada gambar Bung Karno,” ujar Bonnie dalam workshop bertema Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat di Jakarta, Senin (9/7).
Karena itu Bonie mendorong PDIP tak sekadar mengumbar slogan sebagai partai ideologis. Pemimpin redaksi Majalah Historia itu menegaskan, kader-kader PDIP harus bisa melaksanakan tugas ideologi dan menuntaskan beban sejarah itu. “Tantangannya di situ,” katanya.
Sedangkan kader PDIP yang juga Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, sebenarnya menjalankan tugas sebagai kepala daerah dengan tetap berpegang pada ideologi bukanlah hal sulit. Hasto mengaku sudah menerapkannya di daerahnya sendiri.
Sebagai contoh, Pemerintah Kabupaten Kulonbprogo di bawah kepemimpinan Hasto menolak segala jenis iklan rokok. Bahkan, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogtakarya itu membuat peraturan daerah untuk melarang rokok di lingkungan pendidikan.
Padahal, industri rokok menyumbang pemasukan besar bagi pemda. Ternyata ikhtiar Hasto didukung oleh kolega-koleganya yang perokok.
“Jadi yang sakit mulutnya saja (karena merokok, red), tapi hatinya (secara ideologi, red) tidak,” katanya.
Hasto juga menjelaskan ikhtiarnya menepis tudingan bahwa PDIP hanya diisi orang-orang abangan. Kepala daerah berlatar belakang dokter kandungan itu lantas membuat kebijakan yang mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) di Kulonprogo membayar zakat.