Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tujuh Tahun Daniel Rudi Sutradarai Film Dokumenter tentang Terorisme

Sabar Ngobrol 14 Jam dengan Teroris Bom Bali di Nusakambangan

Selasa, 24 Mei 2011 – 08:08 WIB
Tujuh Tahun Daniel Rudi Sutradarai Film Dokumenter tentang Terorisme - JPNN.COM
 

Rudi memang dikenal sebagai aktivis masa Orde Baru. Dia dianggap radikal oleh rezim Soeharto dan sempat ditangkap lantas diinterogasi. Dia juga ikut mengotaki demonstrasi 27 Juli 1996 dan jatuhnya rezim Soeharto 1998.

 

Dia memulai pembuatan film tersebut pada 2003 di Bali. Beberapa bulan setelah para teroris ditahan, dia meng-interview mereka. Pada 2007, Rudi mengambil gambar keluarga para terpidana mati ketika ke Jakarta. "Noor Huda yang menghubungkan saya dengan keluarga teroris," jelasnya. Pada 2010, Rudi merampungkan filmnya.

 

Waktu pembuatan yang lama itu terbayar dengan diputarnya Prison and Paradise pada premiere Dubai International Film Festival (DIFF). Dalam website-nya, DIFF dijelaskan sebagai ajang bergengsi bagi sineas di Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Sejak diadakan (2004) sampai sekarang, hanya film Garin Nugroho dan Rudi yang pernah masuk ke DIFF.

 

Dalam waktu dekat, Rudi dan Prasasti Perdamaian mengadakan road show film Prison and Paradise di 36 kota di Indonesia. Di antaranya, Bali, Ambon, Solo, Banten, Medan, Aceh, Poso, Pontianak, dan Borneo. Mereka juga akan mengunjungi berbagai macam pesantren, baik yang "shoft" maupun yang "hard". Film tersebut belum tayang di bioskop-bioskop di Indonesia, tapi malah sudah diputar di kota-kota di India dengan dana dari VIBGYOR.

Tak semua sutradara bisa melakukan seperti yang dilakukan Daniel Rudi Haryanto. Dia adalah sosok penting di balik film dokumenter tentang terorisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close