Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tukang Sayur Keliling Bilang Pasar Tradisional Tutup, Ibu-Ibu Langsung Menyetok

Senin, 23 Maret 2020 – 12:32 WIB
Tukang Sayur Keliling Bilang Pasar Tradisional Tutup, Ibu-Ibu Langsung Menyetok - JPNN.COM
Pedagang di pasar tradisional. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Para ibu rumah tangga sebaiknya menyetok bahan pangan seperti sayur, bumbu, dan lauk. Tidak perlu yang mahal, cukup tempe, tahu, ikan, beberapa jenis sayur, serta bumbu dapur.

Ini menyusul adanya penutupan pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus corona. Semua pasar tradisional secara bergantian disemprotkan disinfektan.

Kang Asep, tukang sayur keliling yang biasa mangkal di kawasan Pondok Cabe mengungkapkan, beberapa hari ini dia mendengar ada sosialisasi penyemprotan disinfektan. Itu sebabnya, pasar akan ditutup sepekan.

"Kalau Pasar Ciputat sudah ditutup hari ini. Pasar Cimanggis mulai besok, makanya saya jualan terakhir hari ini," kata Kang Asep kepada JPNN.com, Senin (23/3).

Dia berencana, akan pulang kampung ke Cilacap bila pasar tutup sepekan. Kang Asep menyebutkan, sengaja membawa dagangan lebih karena tahu ibu-ibu akan membeli bahan pangan untuk setok beberapa hari ke depan.

"Semua mahal tetapi mau bagaimana lagi, tetap beli saja untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," ucapnya.

Ditanya apa tidak takut corona karena setiap hari berhubungan dengan banyak orang di pasar, Kang Asep hanya tersenyum.

"Bismillah saja, tujuan saya selain cari makan untuk keluarga juga membantu ibu-ibu. Kalau semua takut corona, terus mau makan apa kalau enggak ada pedagang yang berani jualan," tuturnya.

Kang Asep berencana akan pulang ke Cilacap jika pasar tradisional tutup selama satu pekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News