Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tukul Arwana

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 25 September 2021 – 13:01 WIB
Tukul Arwana - JPNN.COM
Komedian Tukul Arwana. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kemampuan Tukul meledek dirinya sendiri menjadi sumber lawakan yang tidak ada habisnya. Ia mengeksploitasi kekurangannya sendiri dengan cerdas. Wajahnya yang pas-pasan justru menjadi aset penting dalam melawak.

Tukul menertawakan sendiri bentuk bibirnya yang mancung mirip moncong bemo. Tukul menyebut dirinya Koper Boy untuk memelesetkan istilah Cover Boy. Bahkan, sang istri Susiana, juga dijadikan bahan guyonan dengan menyebutnya Susi Simlikithi.

Gaya Tukul yang segar, cerdas, kocak, dan orisinal, membuat Empat Mata diganjar award sebagai talk show hiburan terbaik. Tidak terhitung berapa banyak pejabat yang numpang mejeng di acara Empat Mata, mulai dari bupati, gubernur, sampai menteri.

Empat Mata sempat ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena menampilkan Sumanto, eks narapidana yang dihukum karena kasus kanibalisme. Dalam acara itu Sumanto menceritakan-- dan seolah mempraktikkan—cara dia memakan mayat manusia.

Episode lain yang disemprit KPI adalah ketika Empat Mata menampilkan bintang tamu yang memamerkan kebiasaannya makan daging kodok hidup-hidup. Karena pelanggaran-pelanggaran ini Empat Mata kemudian kena kartu merah dan harus keluar dari lapangan.

Tukul tidak kurang akal. GPL, gak pakai lama, acara baru muncul, dinamai Bukan Empat Mata.

Format dan tampilan tidak banyak berubah dari Empat Mata. Tukul masih bisa mempertahankan kreativitas yang menjadi ciri khas Empat Mata.

Namun, lagi-lagi Tukul kesandung kasus yang sama dengan kasus sebelumnya. KPI kembali menyemprit dan mengeluarkan kartu merah untuk acara Tukul.

Kisah Tukul menjadi bagian dari bukti kerasnya dunia hiburan komedi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close