Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tukul Arwana

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 25 September 2021 – 13:01 WIB
Tukul Arwana - JPNN.COM
Komedian Tukul Arwana. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berbagai tingkah polah pejabat dan politisi sekarang ini sebenarnya bisa menjadi sumber parodi dan bahan lawakan yang bisa membuat terpingkal-pingkal sampai menangis. Ketika rakyat makin miskin karena pandemi, para menteri malah makin kaya raya sampai seribu persen.

Ini bisa menjadi bahan lawakan yang bisa membuat ketawa sampai menangis, atau bisa membuat menangis sambil tertawa.

Orang-orang yang hebat dan punya integritas bagus di KPK malah disingkirkan secara telanjang dengan tes wawasan kebangsaan yang lucu.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada di TWK itu bisa menjadi bahan lawakan yang membuat orang terpingkal-pingkal. Pertanyaan ‘’Kenapa Anda telat kawin?’’ bisa dijawab ‘’Saya bangun kesiangan, pak…’’

Sayangnya sense of humor sekarang menjadi hal yang mahal dan tabu di Indonesia. Sujiwo Tejo, Presiden Jancukers yang lucu itu, sekarang jarang melawak, malah lebih sering marah-marah di talkshow televisi.

Pak Presiden Jancukers tidak berani lagi leluasa membuat parodi kritik, karena dia sebel kalau harus digeruduk oleh para buzzer.

Hanya Presiden Gus Dur yang tidak takut bercanda. Menghadapi protes anggota-anggota DPR yang garang Gus Dur malah ketawa-ketawa. Gus Dur menganggap DPR sama dengan taman kanak-kanak yang dihuni oleh anak-anak yang belum akil balig.

Anggota DPR marah memprotes Gus Dur karena disamakan dengan anak TK. Gus Dur tenang-tenang saja menghadapi protes itu.

Kisah Tukul menjadi bagian dari bukti kerasnya dunia hiburan komedi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close