Tunggal Putri Habis, PBSI Kritik Mental Pemain
jpnn.com - JAKARTA - Ambisi PP PBSI merebut gelar juara BCA Indonesia Open Superseries Premier 2014 kandas. Pasalnya, Adrianti Firdasari yang menjadi satu-satunya wakil tersisa dipaksa mengakui ketangguhan Li Xuerui dengan skor 12-21, 19-21 di Istora Senayan Jakarta, Kamis (19/6).
Hasil itu membuat PBSI meradang. Kasubid Pelatnas, Ricky Soebagdja mengatakan, mental bertanding menjadi masalah utama para pebulutangkis tunggal putri Merah Putih.
Menurut Ricky, para pebulutangkis tunggal putri Indonesia seolah tak memiliki daya juang yang meledak-ledak di atas lapangan. Hal itu berbeda dengan wakil dari Thailand, Jepang atau Tiongkok.
“Ini tentang semangat juang. Kita lihat saja para pebulutangkis dari Jepang, Thailand atau Tiongkok. Mereka tampil penuh daya juang,” terang Ricky di mixed zone Istora.
Karena itu, legenda bulutangkis Indonesia tersebut meminta semua pihak langsung mengevaluasi. Menurut juara Olimpiade 1996 itu, latihan para pebulutangkis di Pelatnas Cipayung juga mesti ditingkatkan.
“Ini semua kan hasil latihan. Kalau latihannya segitu-segitu aja, hasilnya ya segitu-segitu aja. Ini jelas masalah mental yang dihadapi anak-anak,” tegas Ricky. (jos/jpnn)