Tunggu Revolusi Ke-2 Dangdut
Rabu, 04 Februari 2009 – 08:55 WIB
Di mata Rhoma, pasang surut musik dangdut sudah biasa. Peristiwa tersebut bukan yang pertama karena dulu dia pernah merevolusi musiknya agar diterima masyarakat lebih luas. "Revolusi pertama pada 1970. Saya melakukan revolusi terhadap musik dangdut dengan memasukkan unsur drum dan beat gitar," kenang Rhoma yang sering disebut-sebut banyak mengadopsi musik Led Zeppelin itu.
Tujuannya, musik dangdut bisa universal, didengar dan dimainkan banyak orang. "Mudah-mudahan sekarang bisa terjadi revolusi kembali. Bukan saya, tapi penerus saya, Ridho (Ridho Irama, anaknya, Red), dan mungkin juga Arreal," harapnya.
Tilghman adalah juara Dangdut in America seri kedua. Sebelumnya, dari ajang pertama, pemenangnya mengundurkan diri saat hendak rekaman album yang merupakan salah satu hadiah bagi juaranya. "Saya suka dangdut karena ini sesuatu yang baru. Gendang dan suling sulit ditemukan di AS. Saya suka mengenal dangdut, lebih dari sekadar musik, tapi juga budaya," tutur pria berkulit hitam yang semula berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran itu. (gen/tia)