Turki Investasi Rp 1,25 Triliun
Bikin Pabrik Kedua Bahan Baku Serat Banjpnn.com - JAKARTA - Perusahaan manufaktur asal Turki, Kordsa Global, menambah investasi dalam penyediaan bahan baku serat ban. Setelah 2012 lalu membangun pabrik pertama di Indonesia, kali ini pabrik kedua dibangun dengan nilai yang sama yaitu USD 100 juta atau sekitar Rp 1,25 triliun.
"Indonesia merupakan lokasi investasi utama yang kami pilih dibanding negara-negara lain. Investasi USD 100 juta itu merupakan yang terbesar di luar Turki. Dengan adanya pabrik yang kedua ini, total investasi kami di Indonesia sudah USD 200 juta (sekitar Rp 2,5 triliun). Total kapasitas produksi sekarang menjadi 105 juta ton," ujar CEO Indo Kordsa Cenk Alter di Jakarta kemarin (6/1).
Alper mengatakan, sejak 2007 saat pertama kali berinvestasi di Asia Pasifik, tim lokal dan global berusaha memberikan nilai tambah dengan membawa standar produk Kordsa Global.
"Standar kami adalah meningkatkan kualitas, biaya, serta meningkatkan pelayanan. Untuk itu, kami harus mempertahankan eksistensi di lingkungan yang semakin menantang ini," terangnya.
Kedua pabrik yang memproduksi bahan baku serat ban seperti nilon, rayon, dan benang polyester ini berlokasi di Desa Kareng Asem Timur, Citeureup, Bogor. Pabrik kedua memiliki luas 24.000 hektare dengan kapasitas produksi 18 kiloton kain ban dan 14 kiloton untuk benang polyester.
"Pabrik ini mampu menyerap 1.200 tenaga kerja," ujar President Director PT Indo Kordsa Tbk Nuri Refik Duzgoren.
Jika bisnis kain ban dan benang polyester itu sukses, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan dalam tiga tahun ke depan PT Indo Kordsa melakukan ekspansi atau perluasan lagi. Dengan begitu, Kordsa akan semakin banyak menyerap tenaga kerja Indonesia.
"Kami bangga bisa melakukan perluasan pabrik di Indonesia, mendukung ekonomi nasional dan mengurangi pengangguran," timpalnya.
Nuri mengatakan, kebanyakan para konsumen PT Indo Kordsa adalah perusahaan otomotif dan perusahaan tekstil nasional. Namun, Indo Kordsa juga melakukan ekspor ke berbagai negara, terutama Tiongkok, Jepang, dan Korea.
Saat ini, ekspor Indo Kordsa mencapai USD 90,67 juta atau 48 persen dari total penjualan tahunan yang mencapai USD 191 juta. "Kita bantu untuk mendongkrak ekspor," sambungnya.
Menteri Perindustrian Saleh Husin yang didapuk untuk melakukan peresmian pabrik kedua berharap Indo Kordsa semakin ekspansif untuk melakukan investasi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.