Turut Lestarikan Satwa Langka, PLN Berhasil Menetaskan 9 Telur Burung Maleo
jpnn.com, SULAWESI UTARA - PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Tangkoko, Dua Saudara Nature Reserve dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.
Kolaborasi tersebut dalam upaya pemeliharaan satwa langka burung maleo di Cagar Alam Dua Saudara dan telah berhasil membantu penambahan populasi burung maleo dengan menetaskan sembilan telur.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN bersama dengan BKSDA Sulawesi Utara telah membangun fasilitas hatchery (penetasan telur) sejak 2019.
Program ini disertai pendayagunaan masyarakat sekitar sebagai pengawas sehingga burung maleo terbebas dari ancaman predator alami seperti biawak dan ular.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Bitung, Yakub Ambagau menyampaikan KPHK Tangkoko akhirnya kembali menjadi habitat maleo setelah bersama PLN melepas 11 ekor burung maleo ke Cagar Alam Dua Saudara pada 2019.
"Kini populasi burung maleo bertambah menjadi 20 ekor, setelah menetasnya 9 telur di tahun ini. Momen ini sangat disyukuri mengingat burung maleo merupakan salah satu jenis satwa yang sulit berkembang biak," jelasnya.
Yakub mengatakan populasi burung maleo di Indonesia diperkirakan tidak lebih dari 10.000 ekor saja. Untuk itu, satwa langka yang unik ini perlu penanganan khusus agar tidak terancam punah.
"Karena bersarang di daerah terbuka dan berpasir hangat, ketika bertelur burung maleo harus menggali pasir dan menguburkan telur-telurnya sampai menetas dengan sendirinya. Karena itu kita perlu membantu mengawasinya hingga menetas," tambahnya.