Tutup KSM 2022, Sesjen Kemenag Mengulik Kisah Paku Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemenag Nizar Ali menyebutkan terdapat 370 calon cendekiawan muslim yang telah adu nalar dan pikir pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional.
Ada juga 36 calon peneliti muslim yang telah mencurahkan segenap pengetahuan ke dalam hasil penelitian aplikatif pada Myres.
"Yang hadir di sini adalah harapan, bintang terang dan betul-betul generasi emas yang diharapkan Indonesia di masa depan," ungkap Nizar Ali pada penutupan KSM tingkat nasional dan Madrasah Young Researchers Super Camp 2022 di Jakarta, Kamis (13/10).
Nizar lantas sedikit mengulas sejarah dua orang kiai besar yang dikenal dengan sebutan 'Paku Jakarta'.
Pertama, guru Mansyur yang lahir pada 1878. Menjadi seorang ilmuwan di masa penjajahan Belanda bukanlah hal mudah.
Namun, itu tak menyurutkan semangat Mansyur muda untuk menuntut ilmu, hingga ke Mekah al Mukaramah
Menurutnya, tercatat 19 karya yang telah dihasilkan guru Mansyur di antaranya Kaifiyatul amal ijtima, khusuf wal kusuf, Tajkirotun nafi'ah fisihati'amalissaun wal fitr, Jadwal faraid serta Al lu'lu ulmankhum fi khulasoh mabahist sittah ulum.
Adapun tokoh kedua, yaitu guru Mughni. Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qais, hidup di antara tahun 1860-1935.