Uang Belum Lunas, Sejumlah Siswa Dilarang Ikut UAS
"Kalau gini jadi males sekolah. Pengen pindah atau berhenti," katanya.
Siswa ini mengaku saat UAS di semester I juga pernah dilarang ikut UAS. Namun, karena orangtuanya memberikan uang cicilan bayaran sebesar Rp500 ribu, maka saat itu ia bisa ikut ujian.
Saat wartawan mendatangi sekolah, Kepala Bagian Tata Usaha SMK PGRI 1 Kota Serang yang enggan menyebutkan nama membantah ada siswa yang tidak diikutkan ujian.
Menurutnya, semua siswa diikutkan UAS. Yang tidak bisa saat ini akan diikutkan pada gelombang kedua. Hanya saja ia juga enggan menjelaskan lebih jauh penyebab siswa yang diikutkan ujian gelombang kedua tersebut. "Mungkin siswa itu tidak sabar," katanya.
Menurut Kabag TU ini, seharusnya siswa yang memiliki masalah berkonsultasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi, bukan malah melemparkan isu ke media massa. Menurutnya, semua masalah bisa diselesaikan oleh orang dalam sekolah, bukan orang luar.
Ia juga menyarankan wartawan mengubungi kepala sekolah langsung, yang saat ditemui tidak ada di tempat. "Saya tidak berani komentar tanpa seizin kepala sekolah," tuturnya. (toh)