Ubaya Gagal Kawinkan Gelar Liga Mahasiswa
jpnn.com - JOGJAKARTA - Tim basket Universitas Surabaya (Ubaya) gagal mengawinkan gelar juara di Liga Mahasiswa (LIMA) season kedua. Ketika tim putra menang, tim putri Ubaya justru gagal di partai pemungkas yang digeber di GOR UNY, Jogjakarta, Minggu (23/2) malam.
Tim putri Ubaya dipaksa mengakui ketangguhan Universitas Airlangga (Unair) dengan skor 49-65. Kedua tim sebenarnya tampil seimbang pada paruh pertama. Di kuarter pertama, Unair mengungguli Ubaya dengan skor 12-11. Namun, Ubaya ganti mengungguli Unair pada kuarter kedua dengan skor 28-23.
Tapi, Unair merajalela di paruh kedua laga. Di kuarter ketiga, Raisa Aribarul Hanidah dkk sukses mengalahkan Ubaya dengan skor 46-40. Hal itu berlanjut di kuarter terakhir. Unair akhirnya keluar lapangan dengan status juara.
Di kubu Unair, Nilam Savitri dan Raisa sama-sama mengemas angka 18 poin. Sementara, di kubu Ubaya, Marjoke Feodora Tsarina menjadi pencetak poin terbanyak dengan 28 angka.
"Sejak awal anak-anak bermain enjoy. Mereka lebih merasa sebagai underdog saat bertemu lawan yang berstatus juara bertahan,"ujar Aries Herman, pelatih Unair.
Namun, kegagalan tim putri berhasil dibayar tim putra Ubaya. Itu terjadi setelah Ubaya sukses mengalahkan Universitas Esa Unggul dengan skor telak 76-45.
Yericho Tuasela menjadi bintang kemenangan Ubaya setelah mencetak 19 angka. Di kubu Esa Unggul, Freddy Bachtiar, Dewah Wiratno dan Suhandi sama-sama mencetak sepuluh poin.
“Secara mental, para pemain mampu bangkit dan mengejar ketertinggalan setelah dua pemain kami mengalami cedera," terang pelatih Ubaya, Wellyanto. (jos/jpnn)