UEA: Al Jazeera Mesin Pencetak Teroris, Layak Dibom
jpnn.com, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) menambah runyam konflik Arab Saudi dan sekutunya dengan Qatar. Jumat waktu setempat (24/11) Letjen Dhahi Khalfan Tamim menyerukan pengeboman Al Jazeera. Imbauan petinggi militer yang menjabat kepala Keamanan Publik Dubai tersebut sontak menuai kecaman.
’’Sekutu (Saudi) seharusnya mengebom mesin pencetak terorisme, kanal ISIL (ISIS), Al Qaeda, dan Front Al Nusra. Yakni, Al Jazeera, si teroris,’’ terang tokoh 66 tahun tersebut sebagaimana dilansir Al Jazeera Sabtu (25/11).
Tamim yang merupakan mantan kepala Kepolisian Dubai menyampaikan imbauan tersebut via Twitter. Di media sosial itu dia punya 2,42 juta follower.
Dalam salah satu di antara serangkaian cuitannya Jumat itu, Tamim menyebut Al Jazeera sebagai provokator. Gara-gara media internasional yang berbasis di Qatar itulah, menurut dia, kelompok Islam radikal melancarkan serangan mematikan di Semenanjung Sinai.
Serangan setelah salat Jumat di Masjid Al-Rawda di Kota Bir al-Abed, Provinsi Sinai Utara, Mesir, itu menewaskan sekitar 305 orang.
’’Sampai kapan mereka (Al Jazeera) akan terus mempermainkan keamanan di Mesir dan dunia Arab?’’ ungkap Tamim.
Dia lantas mengunggah logo Al Jazeera dengan latar belakang foto Abu Bakr al-Baghdadi, pentolan ISIS di Iraq beserta Osama bin Laden, Hassan Nasrallah, dan Yusuf al-Qaradawi. Melalui gambar itu, Tamim menyejajarkan Al Jazeera dengan para tokoh radikal pencetus lahirnya kelompok teror.
Pada hari yang sama, Al Jazeera merespons imbauan Tamim tersebut. ’’Dhahi Khalfan (Tamim) bertanggung jawab penuh atas serangan apa pun yang mungkin muncul terhadap Al Jazeera maupun para kru dan stafnya,’’ tandas Yaser Abuhilalah, managing director Al Jazeera Arab.