UGM Bedah Jejak Politik TK-Mega
JAKARTA - Banyak tokoh penting bangsa ini yang hanya diketahui dari sisi permukaannya saja. Padahal jika hanya dilihat dari pemberitaan sisi pencitraannya tidak bisa dilepaskan. Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana sisi lain dari sang tokoh untuk melihat bagamana tokoh tersebut secara apa adanya.
Demikian terungkap dalam diskusi buku "Pak Taufiq dan Bu Mega-Catatan Ringan, Lucu, dan Unik dari Keluarga Politik" karya Rahmat Sahid, yang diselenggarakan oleh PDIP Yogyakarta di Wisma MM UGM, Yogyakarta, Selasa (3/12). Pembicara yang hadir di antaranya, politikus perempuan PDIP Eva Kusuma Sundari serta Rahmat Sahid selaku penulis buku.
Eva Kusuma Sundari mengatakan, kedua figur tersebut betapapun sering dipersepsikan berbeda dan berlawanan secara politik, tetapi dari sisi ideologi adalah panutan. Keduanya adalah pejuang yang mengembalikan Pancasila menjadi diskursus disaat banyak tokoh lain diam karena trauma Pancasila dijadikan alat oleh rezim otoriter Orde Baru.
“Soal perbedaan sikap antara kedua figur tersebut, Eva mengaku punya kenangan. Di saat dirinya renggang komunikasinya dengan Taufiq, maka Mega yang justru membelanya. Disnilah letak keharmonisan rumah tangga yang tidak terlepas dari bingkai politik,” paparnya.
Sementara itu pengamat politik UGM Ari Dwipayana mengatakan apa yang tertuang dalam buku tersebut penting karena mengungkap sisi lain dari Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang kebanyakan belum pernah diberitakan dan belum banyak yang mengetahui.
Ari mencontohkan, sisi yang otentik dari Mega yang dalam konstruksi pemberitaan adalah figur pendiam, ternyata bagi yang sudah mengenal dan diskusi dengannya menjadi terkesan.
Kemudian, dari sisi lain pula bisa dilihat bagaimana figur Mega yang keras ternyata juga seorang yang komunikatif. “Inilah sisi otentiknya, yang bisa dilihat lebih telanjang, tak sekedar konstruksi di pemberitaan,” jelasnya.
Adapun figur Taufiq, lanjut Ari, publik bisa mengetahui bagaimana kelenturan komunikasinya, dengan berbagai kalangan. “Mungkin muncul anggapan bahwa figur Pak Taufiq tidak konsisten, tetapi dari sisi PDIP ini justru penting. Sehingga langkah politik PDIP jarang bisa ditebak dan penuh kejutan,” ujarnya. (dms)