UGM Rekomendasikan Salah Satu Dosennya Jadi Pengawas BI

jpnn.com - jpnn.com - Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan akan menggelar fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan calon anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Senin (20/2) dan Selasa (21/2). Ada sepuluh nama calon anggota BSBI yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Di antara sepuluh nama itu ada Muhammad Edhie Purnawan yang juga dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Edhie bahkan mengantongi rekomendasi dari Rektor UGM Dwikorita Karnawati.

Ada surat dari Dwikorita yang merekomendasikan Edhie ke Komisi XI DPR untuk dipilih menjadi anggoya BSBI. Dalam rekomendasi itu Edhie dinilai memiliki sejumlah nilai plus.

“Dalam penilaian kami, Sdr Muhammad Edhie Purnawan S.E., M.A., Ph.D. adalah seorang visioner, pekerja keras, mampu menyelesaikan masalah-masalah pelik, memiliki pencapaian yang tinggi, sangat disiplin, mudah dan santun dalam pergaulan, serta menjunjung tinggi etika dan profesionalitas,” tulis Dwikorita dalam suratnya bertanggal 13 Februari 2017.

Dwikorita mengaku tahu persis kinerja Edhie. Saat Dwikorita menjadi Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, dia membawahi Edhie Purnawan. Saat itu Edhie merupakan Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM periode 2012-2016.

Dwikorita menuturkan, Edhie Purnawan juga memiliki prestasi-prestasi besar yang telah dibuktikan melalui kiprahnya dalam bidang ekonomika dan moneter dengan kontribusinya pada BI dan BI Institue. Edhie juga dianggap punya sumbangan pemikiran yang signifikan untuk DPR RI dalam beberapa kali audiensi.

“Menjadi narasumber yang andal dalam bidang ekonomi dan moneter serta perbankan,” sambung Dwikorita.

Salah satu catatan prestasi Edhie adalah upayanya mendorong Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM meraih akreditasi internasional dari Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB). Capaian itu bukan hanya meningkatkan gengsi FEB UGM, namun juga citra Indonesia di dunia internasional.