Uji Coba Sistem Tanam Jarwo 2:1 di Pasaman Sukses
jpnn.com, PASAMAN - Produktivitas petani di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, meningkat signifikan sejak dua tahun terakhir.
Lewat program terintegrasi bernama Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) seperti Sekolah Lapangan Daerah Irigasi, SDM petani di sana meningkat.
Pemahaman mereka mengenai cara bertanam makin lebih baik seiring itensifnya pelatihan-pelatihan. Salah satunya implementasi sistem tanam padi Jajar Legowo (Jarwo) di Lubuk Sikaping pada Kelompok Tani Kerukunan Keluarga Induk Anak Aia (K3IA).
"Ketika Field Day Panen 16 November kemarin di Kabupaten Pasaman di Daerah Irigasi Bandar Gadang Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping, hasil ubinan petani meningkat," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Syafrialis melalui keterangan tertulisnya.
Dia memaparkan dari tiga macam petakan perlakuan, yaitu sistem Jarwo 2:1, Jarwo 4:1 dan sistem konvensioanal hasilnya adalah jarwo 2:1 berat ubinan 4,52 kg setara dengan 7,2 kw/ha, di mana rata-rata anakannya 22 batang perumpun dan jumlah rumpun per petakan ubinan sebanyak 193 rumpun.
Untuk Jarwo 4:1 berat ubinan 4,4 kg setara dengan 7.040 kw/Ha, di mana jumlah anakan rat-rata 24 batang dan jumlah rumpun per petakan ubinan 113 rumpun. Sebagai pembanding, sistim konvensional, berat ubinan 6.848 Kw/Ha.
"Rata-rata jumlah anakan 24 batang, dan jumlah rumpun per petakan ubinan 91 rumpun, dan rata-rata produktivitas di Nagari Jambak bekisar 5,8 – 6 ton/ha," jelas dia.
Syafrialis mengatakan perbandingan hasil menunjukan Jarwo 2:1 lebih unggul dibanding lainnya, karena lebih banyaknya jumlah rumpun, walaupun sempat terserang hama tikus kertika fase vegetative dan walang sangit ketika fase generative, masih memberikan hasil yang baik.