Uji Kompetensi Mahasiswa Kesehatan Tahun Ini Tanpa Praktik
jpnn.com, JAKARTA - Ujian kompetensi mahasiswa bidang kesehatan tahun ini tanpa praktik. Ini baru kali pertama terjadi lantaran pandemi COVID-19 yang membahayakan kesehatan dan keselamatan peserta uji kompetensi.
"Tahun ini ujian kompetensinya hanya teori dan tidak ada praktik. Terlalu berisiko kalau peserta harus bertemu langsung dengan pasien," kata Ketua Komite Nasional Uji Kompetensi Masfuri, dalam diskusi daring yang diselenggarakan Direktorat Pendidkan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (17/7).
Meski tidak praktik, lanjutnya, soal-soal yang diberikan mendekati praktik. Misalnya, untuk menyuntik pasien, bagian mana yang harus pegang.
"Insyaallah materi soalnya ini hampir mendekati praktik. Kalau enggak menguasai teori dan praktik tidak akan bisa menjawabnya dengan tepat," terangnya.
Ditambahkan Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Dit.Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Dikti Rahayu Retno Sunarni, ada 200 soal berstandar HOTS (Higher Oder of Thinking Skill) yang akan diujikan kepada peserta uji kompetensi. 200 soal ini harus dikerjakan dalam 3 jam.
"Jadi soal-soalnya sudah HOTS sehingga dijamin mutu lulusan uji kompetensi tahun ini tidak turun walaupun tidak ada praktiknya," tegasnya.
Uji kompetensi tanpa praktik ini tambah Retno, hanya selama COVID-19. Pertimbangannya untuk melindungi keselamatan dan kesehatan peserta.
Pada kesempatan sama Direktur Belmawa Aris Junaidi mengungkapkan, ada 50.288 peserta ujian kompetensi. Awalnya jadwal ujian untuk Ners, D3, D4 Elektro Medis, D3, D4 Terapi Gigi dilaksanakan pada 28-29 Maret 2020 tetapi ditunda 25-27 Juli 2020 karena COVID-19.