Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
jpnn.com - JAKARTA - Pakar pendidikan dari Universitas Islam Negeri Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto Prof Fauzi angkat bicara terkait kemungkinan ujian nasional yang telah dihapuskan, berpeluang kembali diberlakukan bagi para siswa untuk dinyatakan lulus sekolah.
Dia menilai hal tersebut sesuatu yang biasa saja, yakni berdasarkan hasil kajian.
"Melihat perkembangan pendidikan, ini tentu memang kebijakan itu ada saatnya dievaluasi. Dahulu, kebijakan menghapus UN juga berdasarkan hasil kajian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan yang salah satunya adalah terkait UN," ujar Dekan Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Saizu itu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/11).
Menurutnya, ketika itu UN menjadi instrumen yang melahirkan kultur pendidikan yang serba instan, sehingga aktivitas belajar serba berorientasi pada skor atau nilai UN, sehingga pada akhirnya siswa maupun guru lebih intens untuk belajar soal-soal ujian.
Oleh karena itu, pendidikan menjadi sangat tereduksi oleh praktik-praktik yang sangat praktis dan pragmatis untuk semata-mata mengejar skor UN, sehingga proses pendidikan menjadi tidak bermakna pada pembentukan manusia karena lebih berorientasi pada pencapaian skor.
"Sehingga yang terjadi, pembelajaran atau pendidikan yang ada di sekolah atau lembaga pendidikan itu cenderung hanya formalitas saja, sehingga yang terjadi anak-anak lebih intens les, kursus, try out, mengerjakan soal-soal daripada pendidikan yang substantif," katanya.
Dia menilai kondisi tersebut menjadi alasan menghapus UN dengan semangat melahirkan pendidikan yang lebih berorientasi pada proses dan hasil, sehingga terbentuk manusia dengan identitas yang lebih substantif sebagai manusia yang terdidik.
Namun, setelah sekian tahun, perlu dilakukan kajian secara mendalam terhadap penerapan kembali UN.