Ulama Karismatik Kiai Ahmad Syarwani Zuhri Meninggal Dunia
Setelah magrib dan isya, secara bergantian jamaah masuk ke rumah almarhum untuk salat jenazah dan memanjatkan doa. Petugas ponpes membatasi. Secara bergantian. Ruangan berukuran sekitar 5x12 meter.
Jenazah berada di depan. Sejumlah pengunjung menggelar salat kemudian berdoa. Namun tidak bisa berlama-lama, karena banyak jamaah lainnya yang mengantre. Ingin mendoakan mendiang Syarwani sebelum dikuburkan. Hingga Selasa pukul 22.00 Wita, warga terus berdatangan memadati ponpes. “Setiap yang datang kami beri kesempatan salat dan doa,” ujar Muhammadun.
“Kami juga menggelar tahlilan selama tiga hari dan hari ketujuh,” ungkapnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta melayat ke rumah duka. Sebelum azan isya, keduanya pulang. Kepada Kaltim Post, Rizal menyebut secara pribadi dan warga Balikpapan, tentu merasa kehilangan.
“Beliau sangat bersahaja, arif, dan bijaksana. Tentu kami kehilangan tokoh pemersatu dan santun. Selama memimpin MUI Balikpapan, beliau sangat pas,” kata Rizal.
Dirinya kerap pula mendapatkan nasihat. Bahkan sebelum menjadi wali kota, Rizal pernah bertemu meminta restu.
“Saya diberi nasihat agar taat ibadah dan menjadi pemimpin harus bijaksana. Amanah harus dikerjakan dengan baik,” kenangnya.
Hal serupa juga disampaikan Syapii. Pengusaha alat berat asal Samarinda itu telah puluhan tahun mengenal mendiang Syarwani. Hingga putri ketiganya mengenyam pendidikan di Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. “Almarhum sangat baik dan bijaksana,” tambahnya.