Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ulama Perlu Dilibatkan dalam Proses Deradikalisasi Teroris

Kamis, 10 Mei 2018 – 17:08 WIB
Ulama Perlu Dilibatkan dalam Proses Deradikalisasi Teroris - JPNN.COM
Napi kasus terorisme juga pernah berulah di Mako Brimob pada 2017. Ilustrasi Foto:dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) meminta Polri melibatkan ulama dalam melakukan deradikalisasi narapidana terorisme.

Sekretaris Jenderal MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan, proses deradikalisasi tidak bisa dilakukan instan. Penerapannya harus secara simultan dan berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Hery pascagencatan senjata narapidana terorisme dengan polisi di Mako Brimob, Kamis (10/5).

"Memang sudah berakhir tragedi ini, namun perlu upaya deradikalisasi secara simultan dan berkelanjutan. Ulama harus dilibatkan dari hulu ke hilir. Karena ini sudah menyangkut mindset dan dogma," kata Hery dalam keterangan yang diterima.

Menurut dia, proses deradikalisasi harus melibatkan para ulama moderat dari hulu sampai ke hilir. Persoalan deradikalisasi tidak bisa hanya diselesaikan melalui pendekatan hukum, namun dibutuhkan juga pendekatan persuasif mengingat persoalan ini menyangkut mindset dan dogma.

"Pedekatan hukum bagus. Namun pendekatan kultural seperti persuasif juga penting," tambah dia.

Hery menambahkan, peristiwa Mako Brimob harus menjadi pelajaran agar semua masyarakat tentang pentingnya mencintai Tanah Air.

"Dengan cinta Tanah Air sejak dini, perilaku radikal dan saling jegal bahkan saling bunuh terhadap sesama anak bangsa akan dapat dihindari," kata dia.

Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) meminta Polri melibatkan ulama dalam melakukan deradikalisasi narapidana terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News