UMKM Bangkit, BRI Optimistis Hadapi Tantangan Ekonomi 2022
"Hal itu bisa terjadi sebagai efek dari gejolak pergerakan kurs USD," tegasnya.
Sunarso mengatakan arah kebijakan moneter AS itu juga dapat memantik Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter tertinggi di dalam negeri untuk meningkatkan BI-rate.
Langkah BI dalam mengerek suku bunga acuannya bisa memberikan tekanan bagi bisnis perbankan.
Sunarso menilai dua tantangan ini telah dipetakan dengan penuh pertimbangan oleh perseroan. Membaiknya demand side menjadikan BRI optimistis tetap optimal melakukan ekspansi kredit.
“Situasi yang sebenarnya bisa saya katakan masih optimistis bahwa kami akan bisa tumbuh secara sustain,” tambah Sunarso.
BRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 9-11 persen year on year (yoy) di tahun ini.
Sunarso yakin BRI bisa menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di level 2,8-3 persen.
"Profitabilitas coba didongkrak dengan mematok target Net Interest Margin (NIM) 7,6-7,8 persen, dibarengi dengan efisiensi cost of credit di kisaran 2,8-3 persen," tegas Dirut BRI Sunarso. (jpnn)