Unbelivable! 2 ABK Kapal Karam, Bertahan Hidup 5 Hari 6 Malam
jpnn.com - AMRIL (38) dan Faisal (39), beruntung masih bisa bertahan hidup. Mereka adalah dua dari tiga anak buah kapal (ABK) KM Azulla yang karam di sekitar perairan Kabupaten Asmat, Sabtu (13/2) lalu. Sementara satu lainnya yang ditemukan, Aggit Restudianto, meninggal.
Amril dan Faisal yang diselamatkan kapal ikan Riswan Jaya 02 di sekitar perairan Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Jumat (19/2) sekitar pukul 10.00 WIT, setelah terapung di tengah laut sekitar 5 hari 6 malam menggunakan batang nipah Mereka tampak loyo.
Di kaki kedua korban selamat tersebut tampak bekas luka akibat lama terendam air garam di laut. Begitu juga wajah keduanya terlihat hitam akibat terbakar teriknya panas matahari dan sebagian mulai terkelupas. “Saat kami diselamatkan, kulit ini putih seperti tidak ada darah lagi,’’ kata Faisal, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa (23/2).
Sambil menerawang jauh mengingat kejadian yang hampir merenggut nyawanya tersebut, Faisal menceritakan awal kejadian yang dialaminya. KM Azulla, adalah kapal besi yang mengangkut barang-barang bangunan dari Surabaya. “Kami pertama lewat di Timika menurunkan bahan bangunan di antaranya tiang listrik dan barang lainnya,” ungkapnya.
Setelah menurunkan barang-barang di Pelabuhan Pomako, Timika, kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju Agats ibukota Kabupaten Asmat untuk menurunkan sisa barang yang ada di atas kapal. Namun belum sampai di Pelabuhan Agats, kapal sudah dihantam angin kencang dan ombak besar yang membuat kapal masuk reef atau kandas di reef. Kapal sendiri mulai kandas Sabtu (13/2) sekitar pukul 19.00 WIT. “Waktu itu air sudah ada yang masuk palka,’’ katanya.
Saat sudah kandas itu, Faisal mengatakan, nakhoda meminta bantuan ke Agats. Saat itu ada jawaban bantuan akan segera tiba. Namun hingga Minggu (14/2) pagi, bantuan tak kunjung tiba. Sementara posisi kapal saat itu semakin miring membuat seluruh awak kapal panik.
Amril, salah seorang dari dua ABK yang berhasil keluar dari perjuangan bertahan hidup di laut. Foto: dok/Cenderawasih Pos