UNESCO Menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia
Menanggapi penetapan itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja sama semua pihak. Hal itu merupakan penghargaan atas mahakarya Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai pemrakarsa Sumbu Filosofi.
Menurut Sultan, Sumbu Filosofi merupakan sebuah warisan budaya yang penuh dengan filosofi tinggi, sehingga wajib dilestarikan dengan segala atribut yang menyertainya.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada UNESCO dan seluruh lapisan masyarakat, yang telah mendukung upaya pelestarian Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia yang memiliki nilai-nilai universal yang luhur bagi peradaban manusia di masa kini dan mendatang," ujar Sri Sultan.
Dia berharap penetapan itu dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama akan nilai-nilai universal yang diperlukan, untuk menciptakan dunia baru yang lebih baik di masa depan. Sultan berharap nilai luhur tersebut dapat menjadi inspirasi dan referensi mewujudkan dunia yang lebih baik.
Proses penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia tergolong cepat.
Berbeda dengan nominasi warisan dunia negara lain.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad selaku ketua Delegasi Pemerintah Indonesia pada sidang tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Komisi Warisan Dunia UNESCO yang telah menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk dicantumkan dalam daftar warisan dunia (World Heritage List).
"Kami merasa terhormat dapat menyumbangkan mutiara ini ke dalam daftar warisan dunia, yang merupakan perpaduan indah antara warisan budaya benda dan tak benda," kata Abdul Aziz.